Terapkan Budaya AKHLAK, Pegadaian Gandeng NU dan MUI

Rabu, 03 Februari 2021 – 22:37 WIB
Kantor Pegadaian. Foto dok Pegadaian

jpnn.com, JAKARTA - PT Pegadaian menggandeng Kiai Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam meningkatkan pengetahuan agama di lingkungan perseroan, sejalan dengan budaya Akhlak yang menjadi pedoman nilai-nilai perusahaan.

Hal ini dibuktikan dengan hadirnya Ustaz Das'ad Latif sebagai pembicara dalam acara di Kanwil Makassar.

BACA JUGA: Yuk Nabung Emas Sambil Berdonasi di Pegadaian

Kemudian Ustaz Wijayanto juga turut hadir sebagai pembicara di Kanwil Semarang serta beberapa kegiatan lain yang dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.

Sementara di kantor pusat, Ketua Komisi Dakwah MUI Ustaz Cholil Nafis sering tampil sebagai pembicara dalam kegiatan rohani Islam di kantor Pusat Pegadaian Jakarta.

BACA JUGA: Aldi Taher Mengaku Ustaz, Dewi Perssik: Kaget, kok Berubah Begitu

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo menjelaskan tampilnya para ustaz dan kiai tersebut untuk membangun keyakinan di kalangan Insan Pegadaian dengan nilai-nilai Islam moderat.

Yang tak lain sejalan dengan nilai-nilai utama sebagai pembentukan karakter dan budaya yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

BACA JUGA: Pegadaian Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir di Kalsel

"Saat ini sesuai arahan Kementerian BUMN, Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan NU untuk mengisi berbagai kegiatan Islam di kantor pusat baik dalam khutbah Jum'at maupun kegiatan dalam rangka peringatan hari besar Islam. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya paham radikal di lingkungan BUMN khususnya Pegadaian," kata Amoeng

Lebih lanjut Amoeng menyampaikan Pegadaian melalui Pegadaian Syariah terus mengembangkan produk-produk berbasis syariah sebagai alternatif solusi keuangan bagi masyarakat di masa pandemi.

“Produk Rahn dari Pegadaian Syariah ini merupakan pemberian pinjaman dengan barang jaminan bisa berupa emas perhiasan, emas batangan, berlian, elektronik, kendaraan dan barang bergerak lainnya. Pinjaman(Marhun Bih) pada pembiayaan Rahn ini mulai dari Rp50 ribu sampai dengan Rp1 miliar dengan jangka waktu pinjaman selama 4 bulan dan dapat diperpanjang hingga berkali kali," tutur Amoeng.

Outstanding Fund untuk produk Rahn terus mengalami peningkatan. Tercatat pada Desember 2020 mencapai Rp6,3 Triliun, naik 26% dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp5 Triliun.(ikl/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler