jpnn.com - KESUKSESAN menggulung Veria 3-0 Minggu lalu (28/2) menjadi momen Olympiacos mengunci gelar Liga Yunani. Apa Rahasianya?
Kesuksesan The Legend memang tidak lepas dari tangan dingin sang pelatih. Kendati baru setahun memanajeri Olympiacos, Silva yang berumur 38 tahun itu mampu mengantarkan Olympiacos dengan 29 kali kemenangan dan dua seri dari total 36 laga.
BACA JUGA: Olympiacos Juara Liga Yunani Tercepat dalam Sejarah
Statistiknya bersama Olympiacos musim ini begitu dahsyat, 80,56 persen kemenangan. Sebelumnya, pria asal Portugal itu sempat menjadi pelatih Sporting Lisbon selama semusim. Dia juga mampu membawa tim tersebut meraih titel juara Piala Portugal 2014-2015.
Campur tangan presiden klub Evangelos Marinakis juga berpengaruh besar atas keunggulan Olympiacos. Berdasarkan data keuangan yang dilansir beIN Sport, Olympiacos menjadi tim yang paling sehat untuk urusan pendanaan. Tidak salah apabila Marinakis selalu menguyur pemain dengan bermacam fasilitas.
BACA JUGA: Ini Alasan Gerard Pique Ogah ke Man City
Setiap musim, pria 49 tahun itu mengembangkan klub dengan penambahan fasilitas-fasilitas penunjang latihan serta gaji yang menggiurkan. Tidak hanya untuk pemain, tetapi kepada pelatih dan tim ofisial sehingga mereka merasa nyaman.
Hal tersebut diakui oleh kiper Olympiacos Roberto. Menurut dia, Olympiacos menjadi sangat solid bukan hanya lantaran keinginan pemain dan pelatih. Juga, kemampuan manajerial tim yang bagus sehingga membuat mereka bermain sangat kompak dan kuat.
BACA JUGA: Alokasi Anggaran untuk Kontingen Olimpiade Dinilai Konyol
”Kami tahu kalau dia (Marinakis, Red) juga berjuang untuk klub ini, makanya, kami bangga menjadi bagian dari Olympiacos,” kata Roberto sebagaimana dilansir Daily Mail.
Performa David Fuster dkk di liga domestik memang sangat moncer. Terbukti, dari 20 musim terakhir, Olympiacos sukses memborong 18 titel juara. Pada Piala Yunani, tim yang berdiri sejak 1925 itu telah mencetak rekor 27 kali kemenangan.
Hanya, meski jagoan di kompetisi domestik, tetapi di level Eropa mereka tetap tim kacangan. Setelah tersisih dari penyisihan grup Liga Champions, mereka juga menyerah dari klub Belgia Anderlecht dalam babak 32 besar Europa League. (JPG/ray/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guardiola Bidik Bek Barcelona Isi Lini Belakang City
Redaktur : Tim Redaksi