jpnn.com, KUALA LUMPUR - Partai Keadilan Rakyat (PKR) meminta mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berhenti menggagalkan upaya koalisi Pakatan Harapan (PH) untuk mengembalikan mandat rakyat.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Penerangan PKR Shamsul Iskandar Mohd Akin di Kuala Lumpur, Sabtu (14/11).
BACA JUGA: Sebut Muslim Berhak Membunuh Orang Prancis, Mahathir Mohamad Tidak Merasa Bersalah
Mahathir Mohamad dalam suatu wawancara mengatakan bahwa pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mungkin bukan orang terbaik untuk mengarahkan ekonomi Malaysia melalui masa-masa sulit.
"Pernyataan Tun Dr. Mahathir Mohamad yang terkini menggambarkan bahwa beliau terdesak untuk dilihat relevan dalam arus politik utama," katanya.
BACA JUGA: Lewat Puisi, Mahathir Mohamad Umumkan Nama Partai Barunya
Shamsul menganggap serangan Mahathir terhadap Anwar Ibrahim tidak berdasar dan bisa ditafsirkan sebagai upaya untuk mengkhianati serta menggagalkan usaha Pakatan Harapan (PH) mendapatkan kembali pemerintahan.
"Kita semua faham kegagalan Tun Dr. Mahathir sebagai Perdana Menteri dalam mempertahankan agenda reformasi dan mandat yang diberikan oleh rakyat sepanjang 22 bulan PH memerintah negara," beber dia.
BACA JUGA: COVID-19 Menggila Gegara Pilkada, Mahathir Mohammad Kecam Keserakahan Pemerintah Malaysia
Dia mengatakan tindakan Mahathir yang meletakkan jabatan tanpa bermusyawarah dengan pimpinan PH adalah penyebab kejatuhan pemerintahan.
Shamsul kembali menegaskan bahwa Anwar dan pimpinan PH menggembleng dukungan berbagai pihak untuk mendapatkan kembali mandat rakyat yang dirampas.
Karena itu, lanjut dia, Mahathir perlu menghentikan tindakan-tindakannya yang kini dilihat sebagai langkah untuk memecah belah PH serta menggagalkan usaha tersebut
"Tun Dr. Mahathir sewajarnya insaf bahwa segala ketidakstabilan politik yang terjadi dalam negara mutakhir ini penyebabnya dari tindakan beliau sendiri. Beliau seharusnya menunjukkan sikap sebagai seorang negarawan dan membantu usaha Dato' Seri Anwar dan PH untuk mengembalikan mandat rakyat dan bukan menggagalkannya," ujar Shamsul. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil