jpnn.com - jpnn.com - Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai mesin politik PDI Perjuangan bekerja lebih baik ketimbang Partai Demokrat (PD). Penilaiannya didasari pada hasil hitung cepat atau quick count pilkada DKI hari ini (15/2).
Berdasar hitung cepat, duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat yang diusung PDIP memang unggul jauh dibanding pasangan calon Agus Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Koalisi Cikeas pimpinan PD.
BACA JUGA: TPS Dekat Rumah Kiai Maruf Amin, Suara Agus-Sylvi 74
"Pasangan Ahok-Djarot yang bertahan di posisi satu menunjukkan mesin partai jalan. PDIP mampu menggalang dan meyakinkan parpol pendukung lainnya," kata Burhanuddin saat menjadi komentator pada acara bertitel Rakyat Memilih dan Quick Count di TV One.
Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia itu partai selain PD yang tergabung dalam Koalisi Cikeas, yakni PPP, PAN dan PKB seolah berhenti setelah Agus-Sylvi mengantongi tiket mendaftar di KPU DKI. Selanjutnya, seolah hanya PD yang bergerak demi Agus-Sylvi.
BACA JUGA: Sori, Suara Agus dan Anies di TPS Ahok Cuma Sebegini
Di sisi lain, PDIP menggerakkan partainya demi mendongkrak elektabilitas Ahok-Djarot. Padahal elektabilitas duet petahanan itu tergerus karena kasus dugaan penodaan agama yang menyeret Ahok.
"Tidak mudah mengangkat elektabilitas yang anjlok. Namun, PDIP mampu membuktikan kalau partai dan parpol pendukungnya benar-benar all out memenangkan Ahok-Djarot," terang Burhanuddin.
BACA JUGA: Tim Ahok-Djarot Tinggal Tunggu Hasil Resmi
Sedangkan Direktur Eksekutif PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan, partai punya pengaruh penting dalam pilkada DKI. Menurutnya, mesin PDIP memang terus bergerak hingga akhirnya mendongkrak popularitas Ahok.
"Mesin partai sangat menentukan kemenangan calon. Dengan hasil quick count menunjukkan, mesin partai PDIP lebih kuat dibanding Demokrat," pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waketum PD Tak Berandai-andai dengan Hasil Hitung Cepat
Redaktur : Tim Redaksi