"Kami mengatakan bahwa apabila terbukti yang tentu sudah melalui proses hukum. Jika belum, kami tentu tidak bisa PAW karena belum ada buktinya," kata Nurhayati kepada wartawan, di gedung parlemen, di Jakarta, Selasa (30/10).
Pihaknya mengaku mendapatkan banyak pertanyaan mengenai tiga inisial anggota DPR dari F-PD yang disebut memeras BUMN, seperti dalam SMS gelap yang beredar belakangan ini.
Pesan singkat gelap mengatasnamakan Humas BUMN beredar yang isinya menyebutkan inisial nama politisi Senayan, yang ditengarai melakukan pemerasan kepada Direksi BUMN. Adapun inisial yang disebut adalah AK, IM, SN, NW, BS (Golkar), PM, EV, CK (PDI Perjuangan), AR, IR, SUR ( PKS), FA (Hanura), ALM, NAS, (PAN), JA, SG, MJ (Partai Demokrat), dan MUZ (Gerindra)
Nurhayati menegaskan, jika memang tiga orang yang disebut dari F-PD itu, maka F-PD akan segera memanggil yang bersangkut untuk dimintai klarifikasinya.
Pihaknya juga akan melakukan penyelidikan internal kepada siapaun anggota F-PD yang diduga namanya tersebut dalam rilis itu. "Dan apabila terbukti melakukan pemerasan akan dilakukan sanksi PAW," ujarnya.
Dia menegaskan, kalau memang benar tiga inisial itu dari F-PD, sebagai ketua fraksi dengan jumlah anggota terbanyak di parlemen, itu Nurhayati merasa malu dan bertanggungjawab. "Tapi, tentu harus kita lihat masing-masing individu yang menjadi anggota DPR tentu mempounyai tanggungjawab individu.
Ini bukan berarti kegagalan kepemimpinan saya. Kalau ini tanggungjawab pemimpin, harus melalui proses. Sekarang inisial belum tahu," ujarnya.
Lebih jauh dia mengaku F-PD tidak memertanyakan maksud Dahlan Iskan apa terkait kasus ini. "Tapi, kami minta Dahlan Iskan mengungkapkan kepada publik secara gamblang, bukan lagi inisial. Kita mendukung program menyehatkan dan membersihkan BUMN," ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Segera Surati Partai Tidak Lolos Verifikasi
Redaktur : Tim Redaksi