JAKARTA--Terdakwa kasus dugaan suap impor sapi, Juard Effendi turut membacakan nota pembelaannya (pledoi) di hadapan Majelis Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, (19/6). Judul pledoinya "Akibat Bantu Angkat Sumbangan ke Mobil, Masuk Bui".
Dalam pledoinya Juard mengaku tidak tahu menahu tujuan pemberian uang PT Indo Guna untuk Ahmad Fathonah. Ia mengklaim hanya mengangkat tumpukan uang itu ke mobil Fathonah pada 29 Januari lalu.
"Apakah saya bersalah karena mengangkat bungkusan yang diserahkan pada orang yang mengaku bernama Ustad tersebut, sehingga saya harus dituntut dengan tuntutan yang tinggi," tutur Juard saat membacakan pledoi.
Juard mengaku tidak pernah mengenal Fathonah. Ia hanya tahu, Fathonah disebut ustad oleh terdakwa satu Arya Abdi Effendy. Juard juga mempertanyakan di mana letak kesalahannya, ketika sebagai Direktur General Affair PT Indoguna Utama ia ditugaskan untuk mempersiapkan dokumen untuk permohonan izin impor sapi.
"Apakah saya salah jika menjalankan tugas dan tanggungjawab saya sebagai Direktur," ungkapnya. Saat membacakan pledoi, Juard sempat menitikkan airmata. Terutama ketika menjelaskan bahwa ia masih memiliki anak yang masih kecil. Ia berharap mendapat hukuman yang ringan.
"Tuntutan 4,6 tahun sangat berat bagi saya. Terutama bagi keluarga saya," ungkap Juard.(flo/jpnn)
Dalam pledoinya Juard mengaku tidak tahu menahu tujuan pemberian uang PT Indo Guna untuk Ahmad Fathonah. Ia mengklaim hanya mengangkat tumpukan uang itu ke mobil Fathonah pada 29 Januari lalu.
"Apakah saya bersalah karena mengangkat bungkusan yang diserahkan pada orang yang mengaku bernama Ustad tersebut, sehingga saya harus dituntut dengan tuntutan yang tinggi," tutur Juard saat membacakan pledoi.
Juard mengaku tidak pernah mengenal Fathonah. Ia hanya tahu, Fathonah disebut ustad oleh terdakwa satu Arya Abdi Effendy. Juard juga mempertanyakan di mana letak kesalahannya, ketika sebagai Direktur General Affair PT Indoguna Utama ia ditugaskan untuk mempersiapkan dokumen untuk permohonan izin impor sapi.
"Apakah saya salah jika menjalankan tugas dan tanggungjawab saya sebagai Direktur," ungkapnya. Saat membacakan pledoi, Juard sempat menitikkan airmata. Terutama ketika menjelaskan bahwa ia masih memiliki anak yang masih kecil. Ia berharap mendapat hukuman yang ringan.
"Tuntutan 4,6 tahun sangat berat bagi saya. Terutama bagi keluarga saya," ungkap Juard.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Tak Keluar dari Koalisi Sebelum Diceraikan SBY
Redaktur : Tim Redaksi