jpnn.com, BREBES - Rumah terduga penusuk Wiranto, Fitria di Desa Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes mendadak dikerumuni warga, Kamis (10/10).
Petugas dari Polres Brebes melakukan penjagaan dan memintai keterangan dari keluarga yang diduga pelaku tersebut. Rumah orang tua Fitria dipasangi garis polisi. Selain petugas kepolisian, tak ada orang yang diperbolehkan memasuki rumah tersebut. Hingga kemarin, keluarga Fitria belum bisa dimintai keterangan oleh awak media.
BACA JUGA: Pria Penusuk Wiranto di Pandeglang Ternyata Pernah Buka Usaha Judi Dingdong
Polisi kemudian melakukan penggeledahan rumah pelaku. Dari penggeledahan itu, sebanyak enam anak panah, satu busur dan satu dus buku bacaan diamankan petugas kepolisian.
Perangkat Desa Sitanggal, Wartono mengatakan, Fitria merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan S dan C. Warga mengenal Fitria, bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Jakarta. Perempuan kelahiran Brebes, 03 Mei 1999 ini berdasarkan informasi dari kerabat pelaku merupakan lulusan SD.
BACA JUGA: Mira Masih Ingat Kalimat Pelaku Penusukan terhadap Wiranto
"Waktu bulan puasa kemarin pulang dari Jakarta. Kemudian kira-kira satu bulan di rumah. Setelah lebaran lebih dari satu bulan dia berangkat lagi ke Jakarta," kata Wartono seperti dikutip dari radartegal.com.
Kerabat atau bibi dari Fitri, Rahayu mengatakan, sebelum bekerja di Jakarta, Fitria berpenampilan tomboi. Namun, setelah pulang dari Jakarta, penampilan Fitria berubah, memakai jilbab serta memakai cadar dan sering berlatih panah di dalam rumahnya.
Fitria sering membaca buku jika pulang dari Jakarta. Saat kepulangan terakhir di kampungnya, dia tidak lagi berkomunikasi dengan keluarga.
"Setelah pulang terus berangkat lagi dan sudah sebulan sudah tidak komunikasi lagi sama keluarga," pungkasnya.
Hingga kemarin, petugas kepolisian belum memberi keterangan resmi. (fid/zul)
Redaktur & Reporter : Adek