Terganjal Syarat Administrasi, Batavia Gagal Angkut Haji

Kamis, 26 April 2012 – 20:09 WIB

JAKARTA--Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya menyampaikan secara resmi penyebab kegagalan Batavia Airlines sebagai angkutan jamaah haji tahun 2012. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Slamet Riyanto mengungkapkan, kegagalan Batavia tersebut terletak pada proses seleksi administrasi.

"Jadi, memang tim telah melakukan penilaian dan telah mengevaluasi tiga maskaapai. Yakni Garuda Indonesia, Batavia Airlines dan Saudi Arabia Airlines. Untuk Batavia terpaksa harus gugur karena tak lolos seleksi administrasi," ungkap Slamet kepada wartawan di ruang kerjanya di Gedung Kemenag, Jakarta, Kamis (26/4) sore.

Dijelaskan, persyaratan yang ditetapkan oleh tim seleksi yang terdiri dari pihak Kemenag dan Kemenhub tersebut antara lain,  persyaratan administrasi, persyaratan teknis, kemampuan jenis pesawat, dan peninjauan langsung ke kantor maskapai.

"Ternyata dari 11 item syarat administrasi, ada 4 persyaratan adminsitrasi yang tidak bisa dipenuhi oleh Batavia. Salah satunya, dokumen penyewaan pesawat  dan jaminan penawaran. Kedua hal itu sangat krusial dan Batavia tidak bisa penuhi itu," tegasnya.

Slamet mengatakan, dalam proses seleksi ini pemerintah memang sangat ketat. Pasalnya, pemerintah tak mau ada hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan ibadah haji yang harus ditempuh dalam waktu 9 jam.

"Akhirnya, setelah dikaji dan diteliti, pemerintah mengambil kesimpulan dan menetapkan dua maskapai saja, Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines. Namun, tidak menutup kemungkinan tahun depan maskapai nasional lainnya bisa ikut seleksi. Kita memang saat ini sangat ketat karena kita tidak mau hal negatif terjadi akibat mekanisme yang kurang ketat," tuturnya.

Lantas bagaimana pembagian penumpang atau jamaah haji untuk kedua maskapai tersebut? Slamet menjawab bahwa hal tersebut sudah ditetapkan. Yakni, 46 persen penumpang jamaah haji diangkut oleh Saudi Arabian Airlines, dan 54 persennya diangkut oleh Garuda Indonesia.

"Pembangian penumpang sudah ditetapkan. Yakni 46 persen penumpang menggunakan Saudi Arabia Airlines, dan 54 persen diangkut Garuda Indonesia," sebutnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Dilantik, 2 kader Golkar Diminta Cepat Sesuaikan Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler