Tergiur Minyak Goreng Murah, Puluhan Warga Samarinda Tertipu Hingga Rp 1 Miliar

Selasa, 08 Februari 2022 – 20:16 WIB
Korban didampingi Kuasa Hukumnya ketika membuat laporan di Polresta Samarinda terkait dugaan penipuan minyak goreng murah. Foto: Arditya Abdul Aziz/jpnn.com

jpnn.com, SAMARINDA - Puluhan warga di Samarinda, Kalimantan Timur diduga menjadi korban penipuan bisnis minyak goreng murah, dengan nilai kerugian hampir Rp 1 miliar.

Kasus penipuan itu telah dilaporkan para korban ke Polresta Samarinda pada Selasa (8/2) siang.

BACA JUGA: BCL dan Ariel NOAH Pakai Baju Senada, Robby Purba Meledek Begini, Cihui!

Dyah Lestari Kuasa Hukum para korban mengatakan, laporan kliennya itu ditujukan kepada seorang perempuan berinisial FA.

Bisnis ini bermula ketika harga minyak goreng di Samarinda sedang tinggi-tingginya akibat mengalami kelangkaan.

BACA JUGA: Kebijakan Kemendag Justru Membuat Minyak Goreng Langka di Pasaran?

Singkat cerita, terlapor mengajak salah satu kliennya untuk berbisnis minyak goreng yang didapatkan dengan harga murah.

Kepada para korban, FA mengaku memiliki kenalan bos distributor minyak goreng yang dapat menyediakan stok barang.

BACA JUGA: Doddy Sudrajat Blokir Nomor WhatsApp Ayah Bibi Andriansyah?  

Rencananya, FA akan memborong minyak goreng dari kenalannya itu, untuk kemudian dijual belikan demi meraup keuntungan lebih tinggi.

Atas iming-iming tersebut, sekitar 50 korban akhirnya, mengikuti ajakan bisnis dari terlapor.

"FA menjanjikan klien saya minyak goreng dengan harga murah, namun setelah uang di transfer minyak goreng yang di janjikan itu tak kunjung diberikan," jelas Dyah saat ditemui di Mapolresta Samarinda.

Dyah menjelaskan, kepada para korban, FA menjanjikan minyak goreng murah dengan harga Rp 150 ribu per Dus. Korban pun memesan dengan jumlah banyak.

"Awalnya para korban memesan 5.000 dus pada November 2021 dan itu tidak ada masalah, namun para korban kembali memesan sebanyak 7.000 dus, tapi hanya 900 dus yang diterima," terangnya.

"Total uang yang sudah ditransfer ke rekening terlapor sebanyak 900 juta," tambahnya.

Lantaran tak kunjung menerima apa yang dipesan, para korban kemudian, melaporkan kasus tersebut ke Polresta Samarinda.

"Para korban awalnya minta untuk dimediasi, tapi dari pelapor tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, dan tadi dari pihak penyidik kepolisian menyebut pelapor sudah menyerahkan diri kemarin, namun kami diminta untuk membuat laporan agar bisa ditindaklanjuti," ucapnya.

Salah satu korban, Citra Wardani (30) mengaku mengenal FA dari media sosial. Saat itulah Citra ditawarkan oleh FA minyak goreng untuk keperluan pribadi.

Namun saat harga minyak goreng sedang meroket dan langkah, dia mengorder banyak dan mengajak rekan-rekannya.

"Waktu awal itu harga Rp 170 ribu satu dus, dan kemudian jadi Rp 150 ribu, dan dijanjikan free ongkir, bonus beras dan gula, dari itu saya langsung memesan banyak," ujarnya.

Kepada Citra, FA sering beralasan bahwasanya minyak goreng yang dipesan tak dapat dikirim dengan berbagai alasan.

"Katanya kenalan bosnya ibu meninggal, habis itu ada sidak dari pemerintah, dan terhambat jalan yang dicor, itu alasan FA gak kirim barang," Kata Citra.

Citra pun sempat mendatangi gudang di jalan Batuah, Samarinda yang disebut FA sebagai lokasi penyimpanan minta goreng, namun saat berada di lokasi, gudang yang disebutkan tidak pernah ada.

"Saya disuruh sendiri ke sana, pas saya cek, bukan gudang melainkan mess karyawan batu bara," sebutnya.

Kasus dugaan penipuan itu kini sedang ditangani jajaran Satreskrim Polresta Samarinda.

Saat dihubungi Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Andika Dharma Sena menyebut, kasus ini masih dalam tahap pemeriksaan pelapor dan pengumpulan barang bukti.

"Hari ini baru laporannya kami pelajari dulu kasusnya, setelah itu baru kami informasikan," singkatnya.(mcr14/jpnn) 


Redaktur : Yessy
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler