Terima Kunjungan Gubernur Guizhou, Menko PMK Jajaki Kerja Sama Indonesia-Tiongkok

Senin, 19 Juni 2017 – 22:13 WIB
Menko PMK Puan Maharani dan Gubernur Guizhou Sun Zhigang. Foto: Kemenko PMK for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menerima kunjungan Gubernur Guizhou, Tiongkok, Sun Zhigang beserta tim, di kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta, Senin (19/6) sore.

Mbak Puan mengapresiasi audiensi Gubernur Sun, yang merupakan tindak lanjut pertemuan pembahasan kerja sama sebelumnya. Diketahui bahwa Menko PMK pernah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Guizhou dan menyampaikan pidato pada event tahunan Guizhao. Tercatat Menko PMK melakukan pertemuan dengan Mr. Chen Min’er, Party Secretary of CPC Guizhou Provincial Committee.

BACA JUGA: Bocah Ini Bikin Heboh Warganet, Lihat Apa yang Dia Lakukan Untuk Ibunya

Saat itu, pertemuan membahas potensi kerja sama pendidikan dan pariwisata Provinsi Guizhou dengan RI. Adapun beberapa lokasi yang dikunjungi adalah kawasan pendidikan kejuruan di Kota Qingzhen, Guizhou Big Data Exhibition Center, dan air terjun Huangguoshu.

Gubernur Sun Zhigang menyampaikan bahwa pidato dan kunjungan Menko PMK ke lokasi-lokasi di Provinsi Guizhou memberikan kesan mendalam bagi Provinsi Guizhou. Sun Zhigang menyampaikan tujuan pertemuan kali ini guna membahas lebih lanjut pertukaran dan melanjutkan serta membuka era kerja sama yang baru.

Pada pertemuan ini, Menko PMK sekaligus memperkenalkan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey yang turut mendampinginya. Menko PMK menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Utara saat ini sedang mencari partner kerja sama pariwisata, perikanan, dan pendidikan sekaligus mengharapkan agar Gubernur Sun Zhigang dapat mengunjungi Sulawesi Utara secara langsung untuk melihat potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara.

"Tentunya bila kerja sama ini bisa ditindaklanjuti, maka akan lebih baik. Berkaitan dengan pariwisata, saya sempat mengunjungi air terjun Huangguoshu, alamnya sangat mirip Sulut. Oleh karenanya akan saling menguntungkan jika antara Provinsi Sulut dan Provinsi Guizhou bisa menjadi Sister City untuk kerja sama di sektor pariwisata, perdagangan dan perikanan,” ujar Mbak Puan.

Dia menambahkan, perkembangan hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir sangat baik. Menko PMK juga mengungkapkan bahwa Indonesia senang sebagai negara berkembang pertama yang bisa menjalin high level meeting people to people exchange mechanism dengan RRT.

BACA JUGA: Peringatan Haul ke-4 Taufiq Kiemas, Mbak Puan Kenang Sosok Sang Ayah...

Pertemuan lanjutan yang ketiga, rencananya akan berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah pada November mendatang. Dengan kunjungan Gubernur Sun Zhigang diharapkan mampu mendorong keberhasilan pertemuan ketiga tersebut.

Sementara itu, Gubernur Sun Zhigang mengungkapkan bahwa di sektor pendidikan terdapat kerja sama dengan 15 perguruan tinggi di Indonesia dan sekitar 20 lebih mahasiswa sedang belajar di Guizhou, ini menandakan hubungan kerjasama pendidikan Pemerintah Indonesia dan Guizhou sangat baik. Di bidang pariwisata, sekitar 12 ribu orang Indonesia berkunjung ke Guizhou tahun lalu.

Sementara Gubernur Sulut mengungkap daerahnya mengirim 20 anak untuk belajar bahasa mandarin di Guangzhou, 30 anak belajar pertanian di Guangdong dan 60 anak belajar mandarin, pariwisata dan agribisnis. “Kami sangat mengharapkan kerja sama ini dapat diperluas tak hanya sebatas dengan Provinsi Guizhou namun ke provinsi lain di Tiongkok,” harap Olly.

BACA JUGA: Kegilaan Rusdi Kirana Terobos Vacuum

Guizhou setidaknya memiliki lima strategi pengembangan bakat yang berhasil meningkatkan jumlah profesionalisme antara lain di bidang manajemen perusahaan, teknologi profesional, talenta praktis perdesaan dan talenta bergelar doktor.

Guizhou juga berhasil mengembangkan proyek pembangunan pedesaan dengan memodernisasi sistim produksi, pengolahan dan pemasaran (value chain) komoditas, penyediaan infrastruktur dan bantuan teknis. Guizhou dalam mengentaskan kemiskinan dengan pengaturan status keuangan rumah miskin dan berhasil mengentaskan sebanyak 1,23 juta rumah tangga dari kemiskinan pada 2014.

Gubernur Sun Zhigang juga mengungkapkan bahwa Guizhou memiliki keindahan alam dan taman konservasi serta dua situs warisan budaya dunia (world heritage) dan berbagai kawasan perlindungan alam dan situs purbakala tingkat nasional.

Indonesia bisa mempelajari upaya pelestarian peninggalan budaya dan lingkungan hidup serta promosi pariwisata. Di sisi lain, Guizhou merupakan pusat industri penting RRT untuk penerbangan dan elektronik. Di Guiyang (ibu kota provinsi) juga akan mengembangkan dua taman industri pengobatan modern Tiongkok.

Turut hadir mendampingi Menko PMK, Sesmenko PMK, Y.B Satya Sananugraha, Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono, Staf Khusus Menko PMK bidang Hubungan negara dan Kelembagaan Masyarakat, Dolfie O.F.P, Staf Ahli Menko PMK bidang Sustainable Development Goals Pasca 2015, Ghafur Akbar Dharma Putra, Staf Khusus Bidang hubungan dan Bantuan Luar negeri, Prasetijono Widjojo, dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Sedangkan Gubernur Sun Zhigang didampingi Secretary general of Guizhou Provincial People's Government, Tang Dezhi, Director general of Education department, Wang Fengyou, Director general of Commerce department, Ji Hong, Director general of Guizhhou foreign affairs office, Chen Li, Chief planber of Guizhou provincial tourism development commission, Shi Jingyi dan Deputy secretary general of Guizhou Provincial People's Government, An Jiuxiong. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Maharani Buka Pesta Kesenian Bali 2017


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler