Terima Kunjungan Komisi VI DPR, MIND ID Komitmen Perbaikan Tata Kelola PT Timah

Jumat, 28 Juni 2024 – 16:49 WIB
Panitia Kerja (Panja) Timah dari Komisi VI DPR berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Rabu (26/6). Foto: Dokumentasi MIND ID

jpnn.com, BANGKA BELITUNG - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) memastikan perbaikan tata kelola dan operasional PT Timah Tbk (TINS) berjalan secara berkelanjutan.

Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu kunci untuk menyelesaikan perkara pertambangan ilegal, serta mendorong penguatan nilai tambah timah bagi sektor pertambangan Indonesia.

BACA JUGA: Gelar RUPST, MIND ID Bukukan Laba Bersih Rp 27,5 Triliun dan Ada 3 Komisaris Baru

Sebagai informasi, Panitia Kerja (Panja) DPR berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Rabu (26/6).

Kunjungan ini merupakan bagian dari program Panja Timah yang dibentuk Komisi VI DPR.

BACA JUGA: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, MIND ID Gencarkan Program TJSL Dukung Bumi Lebih Hijau

Sejumlah anggota parlemen turut hadir dalam lawatan ini, di antaranya Wakil Ketua Komisi VI DPR Arya Bima dan Sarmuji, serta anggota Komisi VI DPR lainnya.

Selain itu, Asisten Deputi Bidang Industri Mineral dan Batubara Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin, dan Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi Heldy Satrya Putera turut hadir dalam kunjungan ini.

BACA JUGA: Strategi Bisnis MIND ID, Integrasikan Sistem Produksi dan Layanan

Direktur Keuangan MIND ID Akhmad Fazri, Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal, Direktur Sumber Daya Manusia PT Timah Hendra Kusuma Wardana, dan Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Dicky Octa Zahriadi menyambut kunjungan Panja Timah ke Bangka Belitung tersebut.

Rombongan Panja Timah Komisi VI DPR mendapat pemaparan terkait tata kelola dan tata niaga timah.

Anggota dewan juga meninjau lokasi tambang laut, termasuk mengunjungi Kampoeng Reklamasi di Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.

Dalam kesempatan tersebut, Head of Institutional Relation MIND ID Selly Adriatika menyampaikan perseroan memastikan penguatan tata kelola komoditas mineral timah di dalam grup holding dilakukan secara komprehensif.

Perseroan membentuk komite tata kelola dan komite etik demi mempercepat proses analisa sekaligus mengantisipasi risiko tata kelola timah ke depan.

“Kami di MIND ID sebagai active strategic holding secara konsisten memastikan pengembangan timah oleh PT Timah lebih komprehensif, baik dari sisi tata kelola, serta peningkatan nilai tambah," kata Selly Adriatika dalam keterangannya, Jumat (28/6).

Selly mengatakan holding terus mendorong adanya mitigasi risiko dalam pelaksanaan operasional PT Timah.

MIND ID bersama manajemen PT Timah memperkuat sistem pengawasan pada rantai pasok kegiatan hulu penambangan dan penjualan mineral timah dan ikutannya baik darat maupun di laut.

Selanjutnya, perbaikan tata kelola dalam melakukan kemitraan jasa penambangan juga terus dilakukan didasarkan pada kompetensi, kepatuhan terhadap regulasi dan rekam jejak yang baik.

“PT Timah terus memperkuat implementasi GCG melalui peningkatan kualitas pengambilan keputusan, transparansi, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban dalam melakukan kerja sama dengan pihak ketiga,” ujarnya.

Heldy menerangkan BKPM telah menyiapkan peta jalan atau roadmap hilirisasi industri strategis, termasuk salah satunya pada timah.

Saat ini, Indonesia berada di urutan kedua setelah China dari sisi cadangan dan produksi.

Meski begitu dari sisi produk hilir, industri di dalam negeri kalah jauh dibandingkan China, Malaysia dan Amerika Serikat.

Proses produksi timah di dalam negeri dimulai dari bijih timah kemudian tin ingot hingga menjadi tin solder.

Adapun nilai tambah yang dihasilkan dari produk hilir ini mencapai lima kali lipat dari produk awal.

“Kalau kita bisa masuk ke produk elektronik, maka nilai tambah bisa tujuh kali lipat. Ini merupakan kesempatan kita mengundang investor membangun industri elektronik di Indonesia,” ungkapnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler