jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Menteri Pertanian Brazil Tereza Cristina di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (20/5).
Kunjungan bilateral ini terdapat beberapa kesepakatan penting, diantaranya pembahasan ekspor impor dua negara.
BACA JUGA: Terobosan Kementan Berhasil Tekan Inflasi Pangan Sejak 2015
“Beberapa komoditas strategis kita seperti salak, manggis dan lain-lain diberi ruang untuk ekspor ke Brazil,” ujar Mentan Amran.
BACA JUGA : Panglima FPR Siap Kerahkan 1 Juta Anggota pada 22 Mei 2019
BACA JUGA: Menjadi Jutawan Muda dengan Bertani
“Mereka (Brazil, red) membuka peluang komoditas strategis untuk kita ekspor dan membuka sekitar 6 komoditas pertanian kita. Tadi tidak dibatasi mana saja yang di ekspor ke Brazil,” sambung Amran.
Amran optimistis volume ekspor pangan Indonesia ke Brazil ke depannya semakin melejit.
BACA JUGA: Pemerintah Bersama-sama Mengawal Stabilitas Harga Pangan
Sebab pada pertemuan ini telah disepakati agar komoditas pertanian Indonesia seperti salak, sarang burung walet, nanas dan komoditi lainnya harus dapat diterima.
“Yang terpenting produk pertanian kita harus diterima, dan mereka bersedia. Sampai sekarang ini, Ekspor Indonesia ke Brazil sudah menyentuh angka USD 0,3 miliar per tahunnya. Sebagian besar ekspor tersebut disumbang oleh Fruit Palm Oil atau Minyak Kelapa Sawit,” ujarnya.
BACA JUGA : Lieus Sungkharisma Ditangkap, Taufik: Saya Enggak Mengerti Semua Dituduh Makar
Selain ekspor, Amran menyebutkan dalam pertemuan ini, pemerintah Indonesia mengajak Brazil untuk investasi di Indonesia.
Khususnya sektor pertanian dengan tujuan menekan biaya produksi dan pada akhirnya menyejahterakan para petani.
BACA JUGA : Sindir Zulkifli PAN, Demokrat: Masa Baru Main Bola Sudah Selamatan
Salah satunya pengembangan pabrik gula karena Brazil sebagai negara produsen gula terbesar di dunia diharapkan segera menjalin kerja sama dengan Indonesia, terutama investasi dan alih teknologi pengolahan pabrik gula untuk Indonesia.
“Kita diskusi khususnya untuk pabrik gula, Menteri Brazil mengatakan terbuka untuk pengalaman pengolahan dan siap untuk membantu. Dan kita tahu negara produsen gula terbesar di dunia adalah Brazil. Mereka ingin mentransfer ilmunya ke Indonesia,” pungkasnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan: Pertanian Indonesia Siap Menghadapi Era Industri 4.0
Redaktur & Reporter : Natalia