jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima pengaduan Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia. Kehadiran ASPEK adalah mengadukan terancamnya 20 ribu lebih pekerja tol akibat kebijakan Gerbang Tol Otomatis (GTO).
Menurut Presiden ASPEK Mirah Sumirat, mereka memilih mendatangi MPR karena dianggap yang paling representatif dan masih terjaga.
BACA JUGA: Toleransi Indonesia Jadi Contoh untuk Dunia
“Kami mengikuti kegiatan Pak Zul ketemu rakyat dan rasanya pas aspirasi ini disampaikan ke MPR. Ada nasib 20 ribu pekerja tol yang gelisah karena ancaman PHK,” kata Mirah di ruang kerja Ketua MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11).
Menanggapi aspirasi pekerja tol, Ketua MPR meminta Jasa Marga untuk menghindari kebijakan PHK karyawan. Ia menegaskan bersedia menjadi penyambung aspirasi.
BACA JUGA: Toleransi Umat Islam Indonesia Jadi Contoh untuk Dunia
“Saya minta Jasa Marga hindari kebijakan PHK karyawan. Kemajuan teknologi itu kebutuhan tapi jangan mengorbankan kemanusiaan,” tegasnya.
Ia juga meminta Jasa Marga untuk membuka kesempatan bagi pekerja tol untuk berkiprah di sektor yang dikelola perusahaan maupun anak perusahaan.
BACA JUGA: Generasi Sekarang Jangan Kalah dengan Pemuda Zaman Dulu
“Pekerja tol ini punya keluarga, punya beban yang harus ditanggung setiap harinya. Kebijakan GTO kan sudah direncananakan lama, seharusnya solusi sudah disiapkan,” katanya.
Mirah Sumirat mengaku akan menyampaikan sikap Ketua MPR ini kepada pekerja tol yang menunggu kepastian.
“Terima kasih atas kesediaan Pak Zul memperjuangkan aspirasi pekerja tol. Kami optimis setelah pertemuan ini pekerja mendapat solusi terbaik,” tutupnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maruf Cahyono: Tugas Pemuda Itu Rawat dan Jaga Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi