jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mempertanyakan alasan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menolak cuti pada masa kampanye. Menurutnya, ada aspek yang layak dicurigai dari manuveer pria yang akrab disapa Ahok itu.
Di satu sisi, ujar Prijanto, alasan yang dikemukakan Ahok cukup masuk akal. Mengawasi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017, agar jangan sampai diselewengkan.
BACA JUGA: Bawa Peluru, Penumpang Citilink Diamankan di Bandara Halim Perdanakusuma
Namun di sisi lain terkesan membohongi masyarakat. Pasalnya, ketika Ahok turun langsung mengawasi penyusunan anggaran seperti di tahun-tahun sebelumnya, yang terjadi justru penyimpangan-penyimpangan seperti pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Opo yo bener (mau mengawal)? Apa alasannya bener? Wong punya uang Rp 750 miliar dibelikan tanah yang dua tahun baru bisa dipakai kok. Kan berarti bohongi rakyat," ujar Prijanto dalam diskusi yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Gedung Joang, Rabu (10/8).
BACA JUGA: Ternyata Beginilah Kronologis Pak Wakapolsek Teler di Depan Toko Onderdil
Selain itu, Prijanto juga menilai sikap Ahok terkesan inkonsisten. Pasalnya, pada pilkada 2012 lalu Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo harus cuti. Namun kini malah menolak untuk cuti.
"Nah itu, pagi kedelai sore tempe. Namanya inkonsistensi dalam berpikir. Waktu 2012 lalu diabilang ke Foke harus cuti dong, karena jangan sampai menggunakan fasilitas negara. Sekarang dia kan lain (komentarnya)," ujar Prijanto.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Ini Janji Sandiaga untuk Wong Cilik Jakarta
BACA ARTIKEL LAINNYA... DKI Paling Diminati Balon Kada Jalur Perseorangan
Redaktur : Tim Redaksi