BATAM - Tim gabungan dari Satpol PP Batam, Yonif 134 Tuah Sakti, Polresta Barelang, serta Ditpam BP Batam merazia anak jalanan dan para pekerja seks komersial (PSK) di beberapa titik di Batam, seperti di Jodoh Boulevard, Nagoya, Penuin, Batuampar simpang Bukit Senyum, Rabu (23/1) malam. Sedikitnya 24 orang terjaring razia gabungan itu.
Mereka yang terkena razia rutin itu langsung dibawa ke shelter Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam di Sekupang. Beberapa di antaranya pernah terjaring razia. Sejumlah anak punk dimasukkan ke dalam tahanan sementara di shelter Dinsos Batam.
Seperti razia-razia sebelumnya, anak-anak punk dan para PSK tak suka rela diangkut petugas. Mereka melawan. Ada yang kabur, ada juga yang meronta-ronta. Seorang PSK di Bukit Senyum malah mengancam akan telanjang bila dibawa ke Dinsos. "Kalau saya dibawa, saya akan bugil pak, saya tak main-main" ujar salah satu PSK sembari membuka bajunya.
Namun, tim gabungan segera membawa PSK itu sebelum benar-benar telanjang. Di shelter Dinsos, dari 24 anak punk yang diangkut, lima di antaranya berumur di bawah 16 tahun. Ada juga dua PSK ikut dibawa ke shelter.
Salah satu anak punk, Hendri mengaku, perkumpulannya tidak pernah meresahkan warga apalagi melakukan kriminal. Pada waktu dirazia, mereka sedang nongkrong, bahkan ada beberapa kawannya yang sedang tidur.
"Kenapa kami yang ditangkap. Kami tidak mengamen, apalagi merampok. Waktu ada razia kami sedang nongkrong biasa, malahan ada temen kami yang dipaksa ikut kekantor, padahal dia sedang tidur," ujar Hendri di Shelter Sekupang seperti dilansir Batam Pos.
Kepala Dinsos Batam Raja Kamarulzaman mengatakan, pihaknya hanya menerima dan melakukan pendataan. Apabila diketahui ada yang bukan orang asli Batam, maka pihaknya akan kembalikan ke daerah asalnya. Dan lainnya baru bisa keluar dari penampungan kalau sudah dijemput orang tua masing-masing. "Setelah didata, kita arahkan mereka kepelatihan di Panti Nilam Suri, Nongsa, bagi yang berminat," ujar Kamarulzaman kemarin.
Razia ini Merupakan razia gabungan kabupaten dengan provinsi. Khusus untuk anjal ada kerjasama gubernur dengan Bupati atau Walikota, Tanjungpinang, Batam, Karimun untuk penataan anjal. "Anjal akan diidentifikasi untuk kebutuhan pendidikan. Nanti dicarikan solusi, apakah bersifat bantuan atau pendidikan, kesehatan. Untuk sekarang kerjaan satpol pp, kita hanya menerima," katanya. (gas/cr22/jpnn)
Mereka yang terkena razia rutin itu langsung dibawa ke shelter Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam di Sekupang. Beberapa di antaranya pernah terjaring razia. Sejumlah anak punk dimasukkan ke dalam tahanan sementara di shelter Dinsos Batam.
Seperti razia-razia sebelumnya, anak-anak punk dan para PSK tak suka rela diangkut petugas. Mereka melawan. Ada yang kabur, ada juga yang meronta-ronta. Seorang PSK di Bukit Senyum malah mengancam akan telanjang bila dibawa ke Dinsos. "Kalau saya dibawa, saya akan bugil pak, saya tak main-main" ujar salah satu PSK sembari membuka bajunya.
Namun, tim gabungan segera membawa PSK itu sebelum benar-benar telanjang. Di shelter Dinsos, dari 24 anak punk yang diangkut, lima di antaranya berumur di bawah 16 tahun. Ada juga dua PSK ikut dibawa ke shelter.
Salah satu anak punk, Hendri mengaku, perkumpulannya tidak pernah meresahkan warga apalagi melakukan kriminal. Pada waktu dirazia, mereka sedang nongkrong, bahkan ada beberapa kawannya yang sedang tidur.
"Kenapa kami yang ditangkap. Kami tidak mengamen, apalagi merampok. Waktu ada razia kami sedang nongkrong biasa, malahan ada temen kami yang dipaksa ikut kekantor, padahal dia sedang tidur," ujar Hendri di Shelter Sekupang seperti dilansir Batam Pos.
Kepala Dinsos Batam Raja Kamarulzaman mengatakan, pihaknya hanya menerima dan melakukan pendataan. Apabila diketahui ada yang bukan orang asli Batam, maka pihaknya akan kembalikan ke daerah asalnya. Dan lainnya baru bisa keluar dari penampungan kalau sudah dijemput orang tua masing-masing. "Setelah didata, kita arahkan mereka kepelatihan di Panti Nilam Suri, Nongsa, bagi yang berminat," ujar Kamarulzaman kemarin.
Razia ini Merupakan razia gabungan kabupaten dengan provinsi. Khusus untuk anjal ada kerjasama gubernur dengan Bupati atau Walikota, Tanjungpinang, Batam, Karimun untuk penataan anjal. "Anjal akan diidentifikasi untuk kebutuhan pendidikan. Nanti dicarikan solusi, apakah bersifat bantuan atau pendidikan, kesehatan. Untuk sekarang kerjaan satpol pp, kita hanya menerima," katanya. (gas/cr22/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Gugat Suami Kembalikan Keperawanan
Redaktur : Tim Redaksi