Terkait Holding Ultra Mikro, Sebaiknya Core Bisnis Pegadaian Tetap Diperkuat, Jangan Dihilangkan

Rabu, 24 Februari 2021 – 15:31 WIB
PT Pegadaian. Foto logo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie meminta kepada pemerintah untuk berhati-hati terhadap rencana pencaplokan dengan skema holding atau akuisisi yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, terhadap dua perusahaan BUMN, PT Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Menurut Jerry, harus ada kajian komprehensif atas rencana penggabungan perusahaan BUMN tersebut. Selain itu, rencana ini juga harus berjalan transparan dan diumumkan kepada publik.

BACA JUGA: Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto Raih Best CEO 2020

“Pemerintah atau Menteri BUMN harus mengkaji lebih dalam terkait rencana holding BUMN ini.  Jangan sampai proses ini memunculkan permainan. Seluruh nasabah PT Pegadaian harus diberitahu secara resmi terkait rencana penggabungan ini,” tutur Jerry.

Jerry berpendapat, proses akuisisi ini memang sangat rawan terhadap para nasib karyawan. Karena itu dia berharap Menteri BUMN Erick Thohir agar memikirkan lagi.

BACA JUGA: Ayu Ting Ting Seminggu Absen di Acara Brownis, Ivan Gunawan: Dia Lagi Bahagia

“Nasib para pegawai harus dipikirkan juga, jangan sampai proses ini membawa dampak negatif terhadap mereka. Bagi saya ini pengurangan pegawai secara diam-diam,” seru Jerry.

Pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN harus mempertimbangkan nasib para pegawai sebelum proses penggabungan itu dilakukan.

BACA JUGA: Lewat Program HoKi, Pegadaian Dukung Mahasiswa jadi Wirausaha Muda

“Harus dipertimbangkan adanya penyaluran bagi para pegawai atau tunjangan bagi mereka. Itu harus dipikirkan lagi. Jangan sampai masalah holding ini berbuntut panjang di pengadilan,” terang Jerry.

Dia menilai selama ini kinerja PT Pegadaian terbilang bagus, sehingga tidak salah jika para pegawainya mempertahankan agar penggabungan ini tidak terjadi.

Jika sebaliknya yang terjadi, justru berpotensi merugikan negara.

“Selama ini track recordnya PT Pegadaian menguntungkan negara, kenapa harus menjadi holding,” tanya Jerry.

Sementara, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai rencana konsolidasi BRI, Pegadaian, dan PNM kurang bermanfaat. Sebab, menurut dia, bisnis dari ketiga perusahaan tersebut berbeda-beda dan memiliki karakter yang jelas terdiferensiasi meskipun targetnya disebut sama.

Jika skema yang dilakukan adalah akuisisi, memang aset BRI akan menjadi semakin gendut. Namun, apabila nantinya tidak dapat dikelola dengan baik, akan menjadi tambahan beban tersendiri bagi BRI yang berujung menggerogoti laba.

“Karena itu, penggabungan BRI, Pegadaian, dan PNM tidak banyak manfaat, justru akan mengurangi efektivitas program masing-masing lembaga yang sesungguhnya saat ini sudah cukup baik,” papar Piter.

Pengamat Ekonomi dari INDEF Bima Yudhistira menambahkan Pegadaian layak dipertahankan karena sangat membantu masyarakat kecil atau masuk kategori mikro dan ultra mikro.

Apalagi dalam kondisi seperti saat ini di mana pendapatan turun maka opsi gadai cepat jadi kebutuhan.

"Kalau jadi holding ultra mikro sebaiknya core bisnis pegadaian tetap diperkuat jangan dihilangkan," serunya.(ikl/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Gus Miftah Soal Video Ceramahnya yang Dikaitkan dengan Kasus Ayus & Nissa Sabyan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler