jpnn.com, JAKARTA - Manajemen PT Pegadaian (Persero) mendukung program Holding BRI-Pegadaian-PNM, yang diinisiasi Kementerian BUMN sebagai upaya mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto mengatakan holding BUMN memilikii tujuan utama untuk penguatan bisnis Umi dan UMKM serta kemudahan akses terhadap pembiayaan di Pegadaian.
BACA JUGA: Pegadaian Umumkan Para Pemenang Iphone 12 Pro dan Tabungan Emas, Selamat!
Perluasan akses ini terjadi karena masing-masing institusi dapat saling memanfaatkan outlet, agen, dan tenaga pemasar secara terintegrasi.
Sehingga daerah-daerah yang belum terjangkau oleh outlet Pegadaian bisa dilayani di outlet BRI, agen BRIlink, dan PNM.
BACA JUGA: Cita Citata: Dipikir Baik, Ternyata Maling Uang
“Holding ini juga akan menciptakan efisiensi karena penggunaan teknologi bisa dilakukan secara terintegrasi. Dengan integrasi ini maka transaksi nasabah ketiga perusahaan semakin cepat, akurat, mudah dan hemat," jelasnya.
Di sisi lain ketiga institusi juga bisa saling memafaatkan Gedung kantor/outlet dan agen masing-masing perusahaan untuk memasarkan produk secara cross selling
BACA JUGA: Harga Emas Turun, Penyaluran Pinjaman di Pegadaian tak Terpengaruh
Kuswiyoto juga meyakini holding BUMN ini memberikan dampak positif tidak hanya kepada pelaku Umi dan UMKM, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan agen ketiga perusahaan.
“Karyawan juga tidak perlu khawatir karena holding tidak akan menimbulkan dampak negatif seperti PHK, penutupan outlet ataupun pengurangan pendapatan. Bahkan sebaliknya jika bisnis semakin sehat maka kesejahteraan karyawan semakin meningkat," tutur Kuswiyoto.
Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pihaknya sudah mendapatkan restu dari sejumlah otoritas berkaitan dengan rencana pembentukan Holding Ultra Mikro (Umi) tiga BUMN di bawah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang membawahi PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Erick mengatakan dukungan tersebut berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dan Komite Privatisasi, yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Alhamdulillah, kami sudah mendapat dukungan dari OJK, Bank Indonesia, LPS, KSSK dan juga terakhir dirapatkan di komite privatisasi yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian sebagai pimpinan dari komite tersebut," kata Erick dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (18/3).(ikl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 10 Cara Mudah Mencegah Serangan Jantung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi