jpnn.com - JAKARTA - Keputusan PP PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) memberikan jatah wildcard cabang olahraga (cabor) renang kepada Glenn Victor ternyata disesali Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Lantaran, berangkatnya Glenn dinilai melanggar perjanjian Olympic Solidarity (OS) antara KOI dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
BACA JUGA: Hamburger SV Resmi Datangkan Penerus Lionel Messi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) KOI, Dody Iswandi mengatakan, dalam perjanjian tersebut setiap negara harus memprioritaskan atlet penerima beasiswa OS jika mendapat wildcard Olimpiade. Karena itu, dipilihnya Glenn dapat menimbulkan dampak buruk kepada Indonesia.
Dampak buruk tersebut bisa berupa penarikan dana beasiswa OS yang sudah diberikan kepada I Gede Siman Sudartawa. Tak hanya itu, ada kemungkinan IOC tidak memberikan OS kepada atlet Indonesia dalam jangka waktu tertentu.
BACA JUGA: Barcelona Kalahkan Madrid Terkait Perburuan Pemain Ini
“Jelas ini bukan hanya merugikan renang, tapi juga dapat merugikan Indonesia secara keseluruhan. Terkait hal ini, kami sudah memberikan peringatan kepada PP PRSI,” ujar Dody kepada Indopos (Jawa Pos Group) Senin lalu (18/7).
Nama Glenn sendiri sudah telanjur dimasukkan dalam entry by name Olimpiade. Karenanya, KOI hanya bisa berharap IOC tidak memberikan sanksi kepada Indonesia.
BACA JUGA: Di Lapangan, Dua Pemain Bola Ini Sibuk dengan Pokemon Go
Selain soal beasiswa OS, Siman dinilai Dody lebih prospektif ketimbang Glenn. Meski pernah tampil di Olimpiade, tepatnya pada Olimpiade XXX/2012 London, usia Siman jauh lebih muda dari Glenn. Siman masih berusia 21 tahun, sedangkan Glenn sudah 26.
“Tapi kami tidak bisa mencampuri urusan rumah tangga PP PRSI. Jadi, terserah mereka saja, yang penting kamu sudah mengingatkan. Semoga saja keputusan ini tak sampai menimbulkan dampak apa-apa terhadap Indonesia,” tambahnya.
Komisi Sports Development KOI, Harry Warganegara Harus mengatakan, PP PRSI pasti memiliki alasan mengapa mereka memilih Glenn. Namun kata dia, PP PRSI tetap harus memberikan penjelasan kepada KOI terkait latar belakang pemberangkatan Glenn.
“Intinya sampai sekarang KOI kan belum memahami kenapa Siman yang lebih muda sekaligus penerima beasiswa OS justru dipinggirkan. Untuk itu, PP PRSI seharusnya memberikan klarifikasi,” Harry menimpali.
Jika merujuk pada peringkat Federasi Renang Internasional (FINA), Siman sejatinya lebih layak dikirim. Pasalnya, pemuda asal Bali tersebut berada di peringkat 130 gaya punggung. Sementara, Glenn menempati ranking 144 gaya kupu-kupu.
Namun, jika limit A Olimpiade yang menjadi acuan, catatan waktu Glenn lebih baik, yakni 52,90 detik atau hanya berselisih 0,54 detik dari limit A. Sementara, catatan waktu Siman pada periode kualifikasi Olimpiade adalah 55,32 detik. Masih berjarak 0,96 dari limit A.
Pelatih renang Indonesia, Albert C. Sutanto mengatakan, pemilihan Glenn memang didasarkan pada catatan waktu. Meski begitu, dia mengatakan keputusan mutlak berada di tangan PP PRSI.
“Sekarang fokus saya tinggal bagaimana menyiapkan Glenn dan Yessy (Yosaputra) agar bisa tampil baik di Olimpiade,” tuturnya. (bam/ira/JPG/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Valencia Siap Lepas Satu Bintangnya ke Madrid
Redaktur : Tim Redaksi