jpnn.com - KANSAS CITY - Tewasnya Caleb Thomas Schwab, bocah sepuluh tahun di Schlitterbahn Water Park masih menjadi sorotan. Hingga kemarin (9/8) taman wisata air di Kansas City, Wyandotte County, Negara Bagian Kansas, Amerika Serikat (AS) itu masih ditutup.
Verruckt Water Slide, wahana yang merenggut nyawa Caleb, menjadi fokus investigasi polisi. Cameron Morgan, juru bicara kepolisian setempat, menegaskan bahwa kecelakaan yang menewaskan putra Scott Schwab tersebut tidak termasuk kriminalitas.
BACA JUGA: Erdogan Ingin Pulihkan Hubungan dengan Putin
Oleh karena itu, polisi tidak akan menginvestigasi pengelola taman wisata air tersebut. ”Kami masih berusaha menghimpun informasi sebanyak-banyaknya dari pihak taman wisata air dan para saksi mata,” paparnya.
The Independent melaporkan bahwa Caleb meninggal dunia karena mengalami cedera yang sangat parah pada bagian leher. Bahkan, menurut saksi mata, leher bocah sepuluh tahun itu sampai terpenggal. Namun, polisi maupun pengelola taman wisata air tersebut tidak mau berkomentar tentang hal itu. Berdalih penyelidikan masih berlangsung, mereka memilih bungkam.
BACA JUGA: Bocah Lucu Itu Tewas Dihabisi Keluarga Sendiri, Ngeri!
Saat kecelakaan terjadi, Caleb menaiki wahana ekstrem yang dinobatkan sebagai seluncuran air tertinggi di dunia itu bersama dua perempuan dewasa. Caleb maupun dua penumpang lain tersebut tidak saling kenal. Mereka hanya kebetulan berada di dalam perahu karet yang sama. Dari puncak seluncuran setinggi 51,38 meter itu, perahu masih ditumpangi tiga orang. Sampai bawah, penumpang perahu tersisa dua orang.
Petugas keamanan langsung panik. Apalagi mereka melihat darah segar di seluncuran air tersebut. Dan, dua perempuan yang naik perahu karet bersama-sama Caleb tidak bisa berhenti berteriak. Dengan sigap, para petugas menghalau kerumunan massa yang mulai berdatangan karena penasaran mendengar teriakan histeris. Saat itu juga, wahana yang mulai beroperasi pada Juli 2014 tersebut ditutup.
BACA JUGA: Senior Partai Republik: Trump Akan menjadi Presiden Berbahaya, Ugal-ugalan
”Saya melihat entah celana atau baju renang di ujung seluncuran yang digenangi darah,” kata Leslie Castaneda. Bersama keluarganya, dia juga berkunjung ke taman wisata air yang memiliki dua kolam renang dan 14 seluncuran air tersebut. Kepada The Kansas City Star, dia mengaku sangat sedih ketika melihat saudara laki-laki Caleb menyaksikan tragedi mengerikan tersebut. Bocah itu, menurut dia, berteriak histeris dan menangis.
Esteban Castaneda, suami Leslie, merupakan salah seorang saksi mata yang ikut sibuk mengevakuasi korban. Yakni, dua perempuan di perahu karet yang sama dengan Caleb. ”Mayatnya berada di belakang perahu karet itu. Kepalanya terpenggal,” kata Esteban tentang Caleb. Sementara itu, dua perempuan tersebut masing-masing mengalami cedera cukup serius. Yakni, masing-masing patah tulang rahang dan cedera tulang pipi.
Meski penyebab kecelakaan masih diselidiki, Castaneda menyebut sabuk pengaman sebagai salah satu faktor yang membuat Caleb celaka. Sebab, sebelumnya dia juga naik wahana tersebut. Ketika itu, sabuk pengaman pada bagian depan perahu karet tidak berfungsi maksimal. Jika orang dewasa yang duduk di sana, mungkin masih aman. Tapi, Caleb yang bertubuh kecil justru terlempar dari perahu karet. (ap/theindependent/hep/c6/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Ancam Tembak Mati, Puluhan Pejabat dan Polisi Menyerahkan Diri
Redaktur : Tim Redaksi