Marhadi saat ditemui di rumahnya menyampaikan “Saya dan istri saya berhasil selamat, namun anak saya meninggal,” ujarnya seperti dilansir Radar Lampung, Senin (31/1).
Mahardi menambahkan kejadian itu sekitar pukul 03.30 WIB setelah adanya percikan AC dan mengakibatkan keluarnya asap
BACA JUGA: Gua Moko Simpan Keramik Jepang Abad XVI
Saya yang sedang berada di travel karona bersama anak dan istri sayaBACA JUGA: Tanggul Rusak, Terancam Banjir Pasir
Tetapi setelah beberapa lama kemudian saya api semakin besar
BACA JUGA: Gorontalo Segera Miliki Embarkasi Haji
Saya juga sempat ke sekoci namun ternyata sekocinya tidak bisa digunakan.Kami langsung kembali lagi loncat ke kapalAda beberapa orang yang jatuh loncat dari sekoci ke kapalSaya langsung menagmbil pelampung itu juga rebutan bersama dengan orang yang berada di kapal ituNamun saya berhasil mendapatkan pelampung itu buat saya dan istri sayaTidak lama kemudian api semakin besar kami pun tidak sempat mencari tempat yang lebih rendah untuk loncat ke laut“Dari lantai paling atas itu saya bersama anak dan istri saya loncat ke laut” terang Mahardi
“Saya tidak sempat berpikir apa-apa ketika loncat ituSaya langsug menyerahkan kepada yang di atasKetika itu juga saya mengucap Allahuakbar bersamaan dengan loncat” ungkap Fenny hidayati
Mahardi melanjutkan ternyata pelampung itu tidak bisa menahan kami untuk mengapungSehingga kalau tidak bisa berenang akan tenggelamTangan kiri saya menarik istri dan tangan kanan memegang anak sayaTetapi ketika ombak yang terlalu besar menerpa azis terlepas dari pegangan sayaSetelah itu saya pegang erat-erat istri saya, dan tidak akan melepaskannyaSaat sudah hampir putus asa ternyata ada dua kapal yang melintasKami berdua berada di antara tengah-tengah kedua kapal itu
Karena kapal yang sebelah kanan saya terlihat lebih dekat dan tidak melawan ombak saya memilih ke kapal ituTetapi setalah mendekati kapal itu ternyata kapal itu menjauhKamipun berbalik arah ke kapal yang satunyaSetelah kapal menyoroti kami dengan lampu tembakSaya langsung melambaikan tangan sayaKapal itupun berhentiSaya langsung saja kearah kapal tersebutDan para sopir mobil yang naik kapal itulah yang menolong kami berdua ”Kami terharu sekali dengan para sopir mobil itu” terangnya.
Baju mereka dilepas kemudian menyuruh mengganti baju kami yang sudah basahKemidian dibuatkan secangkir the oleh merekaWalaupun saya sangat sedih sekali karena belum tahu kondisi anak sayaAnak sayapun ditemukan saat sekitar pukul 13.00 WIB dengan kondisi sudah meninggal dunia.
Mahardi menambahkan “yang saya sesalkan kenapa tidak ada yang bertanggung jawab dalam hal iniSebenarnya siapa yang harus bertanggung jawab ketika ada permasalahan seperti ini” ungkapnya
“Bahkan untuk mengantarkan jenazah anak saya dengan mobil ambulans harus memakai uang saya sendiri” terangnya.(rl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 18 Wong Kito Ikut Terjun ke Laut
Redaktur : Tim Redaksi