jpnn.com, KUDUS - Seri pemungkas balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill digelar di Ternadi Bike Park, Kudus pada 10 hingga 11 Desember 2022.
Lintasan yang berada di kaki Gunung Muria itu punya karakteristik panjang 2,3 km dan lebar 1,5 meter dan sudah terdaftar dalam union cycliste internationale (UCI) kategori C1.
BACA JUGA: Khoiful Mukhib Berjaya di Ternadi Park
Perwakilan 76 Rider yakni Agnes Wuisan mengaku sangat suka dengan karakteristik di Ternadi Bike Park.
Para downhiller terpacu adrenalin untuk bisa meraih gelar juara sekaligus menambah ketat persaingan antar pembalap.
BACA JUGA: 76 Indonesian Downhill 2019 di Kudus Siap Menjadi Saksi Lahirnya Jawara Baru
"Dengan karakteristik menantang dan trek curam, hal itu akan menambah ketat persaingan antar pembalap untuk meraih gelar juara," ungkap Agnes dalam rilis tertulis, Sabtu (26/11).
Senada dengan Agnes, pembalap lainnya yakni Khoiful Mukhib mengaku senang melintas di area Ternadi Bike Park.
BACA JUGA: Trek Sirkuit Mandalika Dibenahi, MGPA: Racikan Aspalnya Unik dan Baru
Dirinya sangat puas bisa melewati rintangan yang ada di lintasan yang sudah lolos standar internasional tersebut.
"Jika dibandingkan dengan lintasan lain tentu berbeda, lintasan di sini sangat menantang untuk para riders khususnya mereka yang ada di kelas junior dan elite," pungkas Muhlib.
Ajang 76 Indonesian Downhill 2022 seri Kudus masuk dalam perhitungan poin internasional.
Dengan kategori sirkuit level C1, nantinya pembalap yang meraih waktu tercepat pertama mendapat 40 poin. Adapun untuk kedua dan ketiga masing-masing memperoleh 30 dan 20 poin.
Kehadiran ajang 76 Indonesian Downhill 2022 di Ternadi Bike Park sejatinya menggerakan roda perekonomian di daerah sekitar menjadi berkembang.
Selama ini Kudus yang terkenal dengan turnamen bulu tangkis saja bisa memiliki potensi lain di ajang balapan sepeda gunung hingga off road.
Pengola Ternadi Bike Park yakni Sudarmono mengaku sistem pengamanan di tempatnya sudah standar UCI sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan.
Dengan hal itu membuat tempatnya bisa menarik wisatawan mancanegara yang ingin mencoba adrenalin di trek memiliki banyak halang rintang itu.
"Pengamanan dari titik start hingga tingkat kecuraman kami perhatikan dengan mengacu pada standar internasional."
"Hal tersebut bisa meminimalisir kecelakaan yang bisa berakibat fatal," tambah Sudarmono.(mcr16/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Muhammad Naufal