jpnn.com - BATU - Polda Jawa Timur masih mendalami penyebab kecelakaan antara bus pariwisata dari Bali dengan belasan kendaraan bermotor di Kota Batu, Rabu (8/1) malam.
Sebelumnya diberitakan, saksi di lokasi kejadian menyebut bus pariwisata dengan nomor polisi DK 7942 GB menabrak empat mobil dan dua sepeda motor.
BACA JUGA: Bus Pariwisata dari Bali Menabrak 4 Mobil dan 2 Motor di Kota Batu, 4 Meninggal
Namun, pihak kepolisian menyebut ada belasan kendaraan yang ditabrak bus tersebut.
"Kami masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) awal terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus pariwisata nomor polisi DK 7942 GB yang menabrak enam kendaraan roda empat dan sepuluh kendaraan roda dua," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin di Kota Batu, Kamis (9/1) dini hari.
BACA JUGA: Pencuri Motor Spesialis Indekos Ditangkap Polda Jatim
Insiden itu menyebabkan empat orang meninggal dunia, satu korban menderita luka berat dan sembilan lainnya mengalami luka ringan.
Komarudin menyatakan bahwa dari hasil olah TKP sementara, memunculkan dugaan bahwa sopir bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar asal SMK TI Bali Global Badung sudah mengalami kendala pada sistem pengereman kendaraan tersebut.
BACA JUGA: Bus Pariwisata Bawa Siswa SMK dari Purworejo Kecelakaan di Tol Semarang, 3 Orang Luka-Luka
Kepolisian masih melakukan pendalaman guna memastikan dugaan tersebut, sebab dari hasil olah TKP awal pihak kepolisian tidak menemukan sama sekali jejak pengereman kendaraan di aspal Jalan Imam Bonjol yang menjadi titik awal kejadian kecelakaan hingga bus bergerak ke arah Jalan Raya Beji.
Dari hasil pantauan kepolisian diketahui Jalan Imam Bonjol memiliki elevasi sekitar lima sampai tujuh derajat.
"Jadi, cukup curam, tanpa adanya pengereman tentu akan berakibat fatal bagi kendaraan di depannya," ujarnya.
Jjaran Polda Jawa Timur bersama Polres Batu akan melaksanakan olah TKP lanjutan dengan menggunakan metode traffic accident analysis (TAA) guna mencari tahu penyebab pasti peristiwa kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 19.15 WIB, Rabu (8/1). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan