Menurut Habil Marati uang saku dinaikkan salah satunya dengan maksud agar para pemain yang berkompetisi di ISL (Indonesia Super Leagua) mau bergabung dalam pelatnas timnas Merah Putih.
"Saya sedih melihat uang harian pemain timnas senior cuma Rp 500 ribu. Ini timnas. Memalukan sekali. Akan saya naikkan menjadi Rp1 juta per hari, dan kami akan pakai sistem kontrak. Misalnya 3 bulan atau setahun. Jika mereka dipakai selama 1 tahun di timnas, maka gaji mereka Rp 1 juta dikali berapa hari mereka berada di timnas. Hal ini saya lakukan demi menumbuhkan kebanggaan bermain di timnas, dan diharapkan dengan terpenuhinya kebutuhan mereka, pemain juga akan menunjukkan permainan terbaiknya," ucap Habil Marati ketika menyaksikan latihan timnas di Lapangan Suttasoma 77, Halim pada 14 Agustus lalu.
Tapi apa yang disampaikan itu sepertinya belum bisa sepenuhnya diharapkan. Sebab dalam perkembangan terakhir pernyataan itu seolah dibantah sendiri. Ketika dikonfirmasi ulang oleh media sebelum Lebaran kemarin Ketua DPP PPP 2003-2007 itu menyatakan jika hal itu baru sebatas ide yang akan disampaikan kepada PSSI.
"Itu bukan janji. Tapi masih sebatas ide yang akan disampaikan kepada manajemen timnas dan juga PSSI. Kami tentu bisa saja memberikan pendapat jika itu demi kebaikan timnas. Namun kembali lagi apakah PSSI akan memberikan persetujuan atas ide yang kita berikan," beber pengganti Ramadhan Pohan ini.
Habil Marati mengungkapkan, pernyataan untuk menaikkan uang saku pemain tersebut awalnya adalah untuk memberikan daya tarik lain agar para pemain ISL, yaitu Bambang Pamungkas cs yang awalnya bergabung tapi akhirnya keluar akan kembali lagi ke pemusatan latihan timnas.
"Ide yang saya sampaikan itu tentu awalnya ingin meyakinkan para pemain tersebut untuk kembali lagi kedalam pelatihan timnas. Jika mereka-mereka bisa bergabung saya yakin timnas akan lebih solid. Tapi saya tergaskan kembali, soal rencana uang saku Rp 1 juta per hari itu baru sebatas ide yang akan saya sampaikan kepada PSSI sebagai otoritas tertingg. Ya semoga saja apa yang saya sampaikan itu bisa mendapatkan respon positif dari PSSI sendiri," paparnya.
Sementara itu, terkait dibentuknya timnas buatan PSSI versi KLB Ancol Habil Marati yang pernah mencalonkan diri sebagai kandidat Ketum PSSI itu menegaskan jika timnas yang memiliki legalitas dimata AFC dan FIFA saja yang akan disertakan bertanding.
"Mengenai timnas bentukan lain, ya kami terus bepergang jika hanya PSSI yang memiliki legalitas dari AFC dan FIFA. Silahkan orang lain diluar sama membentuk timnas atau membuat apapun. Tapi selama legalitasnya ada di kami, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa juga," tegas Habil. (ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Valverde Menang Foto Finis
Redaktur : Tim Redaksi