Ternyata! Begini Cara Provokator Rusuh Tanjungbalai Beraksi

Minggu, 31 Juli 2016 – 14:27 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: Biro Pers Kepresidenan

jpnn.com - JAKARTA - Aparat kepolisian tengah memburu pelaku provokatif yang menyebabkan pecahnya aksi intoleran di Tanjungbalai, Sumatera Utara, Jumat (29/7). Pelaku provokatif itu, diketahui memicu massa untuk bertindak anarkis, saat polisi menengahi masalah yang berujung terbakarnya lima vihara dan sejumlah kendaraan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat itu sebenarnya polisi sudah mencoba menengahi perkara. Tito menerangkan, asal mula kasus berawal dari salah komunikasi antartetangga di sana.

BACA JUGA: DPD RI: Tindak Provokator Tanjung Balai

"Karena kurang komunikasi. Ada kata-kata dari warga lainnya yang kurang pas ketika ada suara pengeras suara dari masjid. Sehingga ada warga keturunan yang berbicara agak keras. Ini sebenarnya sudah diselesaikan di tingkat ketua lingkungan. Tapi kemudian masih terjadi perdebatan dan akhrinya dibawa ke polsek," kata Tito saat baru mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Cawang, Jakarta Timur, Minggu (31/7).

Tito melanjutkan, saat polisi tengah menengahi, tiba-tiba saja ada orang yang beraksi mengeluarkan pernyataan bersifat provokatif di media sosial Facebook.

BACA JUGA: Setara Institute: Pak Mendagri dan Pak Menag, Tolong..

"Kemudian warga ramai. Secara sporadis melakukan aski kekerasan, ‎khususnya pembakaran di ada tiga rumah kalau tidak salah, kemudian ada kendaraan, serta vihara dan klenteng," jelas Tito.

Tito menegaskan, pihaknya tengah memburu pelaku profokatif di medsos tersebut. Bahkan ia mengaku sudah membentuk satu tim, untuk mencari pelakunya. "Kami uga ‎mengirimkan tim untuk melacak kalau ada yang mereka melakukan isu provokatif lagi," imbuh Tito.‎

BACA JUGA: Demam Pokemon Go, Peluang Bisnis Baru Bermunculan

Namun demikian, kata Tito, situasi di Tanjungbalai saat ini, sudah kondusif. Polri dan TNI juga sudah ditempatkan di titik-titik rawan, untuk mencegah tindakan serupa tidak terulang.

"Sudah dilakukan pertemuan oleh Kapolda bersama tokoh masyarakat dan pemuka agama. Sementara, penjagaan melibatkan TNI, baik dandim serta satuan TNI AL, karena di situ pinggir laut. Wali Kota dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) juga sudah duduk bersama menyelesaikan kasus itu," tandas Tito. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat! Hanya 3 Provinsi Ini yang Bisa Rekrutmen PNS 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler