jpnn.com, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur mengidentifikasi pisau yang ditemukan di dekat jenazah anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16) di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma.
Polisi mengeklaim benda tajam itu bukan jenis pisau komando atau yang biasa dipakai tentara.
BACA JUGA: Terungkap Sejumlah Fakta Kasus Kematian Anak Pamen TNI AU
"Pisaunya bukan pisau komando, tapi pisau dapur, pisau biasa. Gagangnya meleleh, jadi sudah tidak ada pegangan," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata di kantornya, Rabu (27/9).
Terkait kepemilikan pisau itu, pihaknya masih melakukan pendalaman. Dia juga meminta penyidik mempercepat proses penyelidikan terkait pisau tersebut.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Soal Kasus Kematian Anak Pamen TNI AU, RS Polri Sebut Ada Luka Sayatan di Jasad
"Insyaallah para penyidik dari labfor juga mereka berupaya keras untuk menuntaskan pekerjaannya," kata Leo, sapaan Leonardus.
Dia menambahkan saat penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Pos Spion masih tercium bau bensin.
BACA JUGA: TNI AU Menggagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu di Bandara SSK II Pekanbaru
"Ada (bau bensin) di lokasi kejadian saat olah TKP," kata Leo.
Pimpinan Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto (RS Polri) Kramat Jati menyebutkan ada luka sayatan atau luka bacok di bagian dada jenazah anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16).
"Ada luka seperti sayatan atau bacokan di bagian dada," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto (RS Polri) Kramat Jati Brigjen Hariyanto ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (26/9).
Jasad CHR ditemukan di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu (24/9) malam. Ketika ditemukan, jasad itu dalam kondisi terbakar.
Berdasarkan hasil autopsi, kata dia, luka bakar yang dialami CHR hampir di sekujur tubuh atau mencapai 91 persen.
"Luka bakar 91 persen, hampir sekujur tubuhnya terbakar. Hanya 9 persen yang tidak terbakar," katanya.
Namun demikian, dugaan kematian korban CHR bukan hanya karena terbakar melainkan kehabisan darah.
"Korban kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah ke luar banyak di rongga perut, jadi mengenai hati," kata Hariyanto. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AU Punya 12 Penerbang C-130J Super Hercules
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga