Ternyata ini Penyebab Masalah Gigi Sensitif

Minggu, 04 April 2021 – 08:07 WIB
Ilustrasi gigi sensitif. Foto: Hellosehat

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis prostodonsia Andy Wirahadikusumah mengatakan, mineral di gigi bisa terkikis (mengalami demineralisasi) karena sejumlah faktor.

Salah satunya pola makan yang terlalu banyak mengonsumsi hidangan bersifat asam.

BACA JUGA: Demam, Pegal dan Lemas Setelah Menerima Vaksin COVID-19? Virologis Bilang Begini

Mineral merupakan salah satu elemen utama yang ada pada gigi dan penting untuk pembentukan kesehatan gigi.

Bahkan, email yang menjadi lapisan terluar gigi memiliki persentase mineral terbesar, dibanding bagian tubuh lainnya yaitu 95 persen.

BACA JUGA: 4 Manfaat Minyak Peppermint, Nomor 1 Sangat Penting!

Inilah alasan peran mineral terhadap kesehatan gigi amat penting.

Konsumsi infused water dengan campuran potongan buah seperti jeruk atau lemon yang berlebihan, bisa menjadi salah satu pemicu hilangnya mineral ini.

BACA JUGA: Cari Busana Lebaran? Coba deh Koleksi Kolaborasi Sideline-Lesti Kejora

Menurut Andy, minuman ini bisa memicu demineralisasi atau larutnya mineral dari gigi, sehingga muncul masalah gigi sensitif.

"Konsumsi infused water, yakni campuran air putih dengan rendaman potongan buah. Biasanya potongan buah yang dipakai jeruk, lemon dan apel. Kalau dikonsumsi secara berlebihan, bisa menyebabkan terjadinya faktor yang memicu demineralisasi atau larutnya mineral dari gigi sehingga timbulah masalah gigi sensitif," kata dia dalam konferensi pers virtual, beberapa waktu lalu.

Setali tiga uang dengan infused water, minuman berkabonasi dan sport drink yang juga akan meningkatkan keasaman dalam rongga mulut dan menyebabkan proses hilangnya mineral gigi lebih cepat.

Pola makan berbasis sayuran dan buah pun bisa menjadi masalah apabila Anda menggunakan bahan yang sifatnya asam seperti lemon, jeruk dan cuka (biasanya dicampur dengan salad).

Kendati begitu, bukan berarti Anda tak boleh mengonsumsi makanan atau minuman ini.

Andy menyarankan membatasinya sambil mempertahankan upaya menjaga kesehatan serta kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi teratur.

Selain pola makan, demineralisasi pada gigi juga bisa terjadi akibat bertambahnya usia, faktor hormon saat masa kehamilan, penyakit sistemik seperti GERD, yakni saat asam lambung naik ke rongga mulut dan menyebabkan rongga mulut lebih asam dan cara menyikat gigi yang salah atau terlalu kuat.

Laman Healtline mencatat, faktor penyebab lainnya juga bisa karena kondisi yang menyebabkan sering muntah, termasuk gastroparesis dan bulimia yang dapat menyebabkan asam mengikis enamel.

Resesi gusi dapat juga bisa membuat bagian gigi terbuka dan tidak terlindungi.

Kemudian kerusakan gigi, gigi patah, hingga mahkota yang aus dapat menyebabkan dentin gigi terbuka, menyebabkan sensitivitas.

Pada gigi mengalami proses demineralisasi, pori-pori atau dinamakan tubulus dentin yang biasanya tertutup menjadi terekspos.

Pori-pori ini terhubung dengan saraf-saraf pada gigi.

Jadi, apabila ada tekanan atau pemicu seperti makanan yang panas atau dingin maka akan menimbulkan rasa nyeri tajam atau ngilu yang dikenal sebagai gigi sensitif.

Angka kejadian gigi sensitif di Indonesia sendiri merujuk pada studi IPSOS tahun 2018 terjadi pada 1 dari 5 orang.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler