jpnn.com, JAKARTA - Tidak ada yang menyangka kalau Au Bintoro, pendiri Olympic Furniture, sudah sepuh. Dari penampilannya, Au Bintoro terlihat sehat, bugar, dan perkasa.
Daya ingatnya pun masih sangat tajam, tidak pikun di usia 70 tahun. Bagi Au Bintoro tidak ada istilah lansia. Dia tetap merasa muda, aktif, dan bersemangat.
BACA JUGA: Titi Kamal Berbagi Rahasia Camilan Favorit, Ternyata Ini
"Hari ini saya genap 70 tahun, tetapi saya merasa seperti usia 60 tahun. Ketika saya usia 80 tahun, saya merasa seperti 70 tahun," kata Au Bintoro dalam perayaan ultahnya yang ke-70 secara daring, Senin (1/8) malam.
Raja Furniture tanah air ini mengaku setiap harinya tidak pernah kehabisan daya, bahkan seperti mendapat tenaga ekstra sehingga mampu melakukan beragam aktivItas olahraga yang terbilang ekstrem.
BACA JUGA: Soal Rahasia Awet Muda, Sophia Latjuba Bilang Begini
Di tengah aktivitasnya yang bejibun, ayah dari Imelda, Miss Indonesia 2005 itu selalu memliki waktu produktif untuk keluarga dan melakukan kegiatan sosial.
"Buat saya di usia 70 ini, bukanlah usia untuk mengakhiri atau tutup buku dalam menjalani kehidupan, tetapi justru buat saya adalah untuk memulai dan memasuki beberapa kegiatan baru, karena hidup adalah proses belajar," tuturnya.
BACA JUGA: Ini Rahasia Yovie Widianto Tetap Awet Muda di Usia 52 Tahun
Sudah lama, Au menjadi penganut YOLD, kependekan dari Young Old. Sebutan itu bagi mereka berusia antara 60 sampai 75 tahun yang masih memiliki karakteristik anak muda.
YOLD adalah para orang tua sepuh yang tetap menjalankan aktivitas, berbisnis, belajar, bekerja dan tentu saja tetap produktif. Itu sebabnya, Au pun mendirikan YOLD Indonesia.
YOLD juga menentang penurunan kesehatan. Menurut WHO, di negara-negara maju antara tahun 2000-2015, para YOLD inilah yang memiliki peningkatan harapan hidup lebih lama karena memiliki kesehatan baik.
Sebuah penelitian di Jerman menyatakan orang yang tetap bekerja setelah usia pensiun berhasil memperlambat penurunan potensi intelektual/kognitif yang biasanya terjadi pada orang tua. Semangat untuk terus eksis dan bekerja inilah yang membantu para YOLD atau baby boomer itu tetap kuat.
"Untuk hidup lebih sehat dan bahagia, para lansia harus tetap beredar, gaul, gaya dan aktif, tidak berhenti belajar serta mengembangkan diri agar tetap bermanfaat bagi lingkungan, keluarga atau paling tidak bagi diri sendiri," paparnya.
Laiknya anak muda , Au tetap menjalani berbagai kegiatan kreatif dan produktif. Selain masih menjalankan bisnisnya, AU menekuni ilmu bela diri karate. Agar otot-otot tetap lentur, tetapi kokoh dia mulai belajar karate lagi. Saat muda Au pernah belajar, dan terakhir sudah ban cokelat. Sekarang sudah ban hitam.
"Target saya harus Dan 4 dan kenaikan Dan-nya langsung dari Jepang," ujar Au dengan bangga.
Selain karate, Au juga belajar tinju, tujuannya bukan untuk berkelahi, melainkan melatih kelincahan agar memiliki reflek yang baik. Usai berlatih tinju biasanya dilanjutkan dengan Gym, untuk membakar lemak yang tidak produktif.
Tak berhenti sampai di situ saja, Au juga belajar dansa. Dia belajar dansa cha cha, Ba Cha ta, Salsa mungkin tango. Dia juga belajar gitar.
"Paling tidak tiga jenis dansa harus saya kuasai, karena setiap tempat saya berkumpul, saya suka berdansa dengan istri.nSekalipun usia sudah lanjut, harus pintar dansa dong, karena dansa bersama istri membuat hubungan kami makin harmonis, serasa pacaran terus," tuturnya.
Menurut Au, aktivas yang dia lakukan itu untuk memperkuat otot, mempertahankan kepadatan tulang sehingga terhindar dari osteoporosis, dan menjaga tetap awet muda.
Au juga rutin jogging bersama istri, anak-anak, menantu dan para cucu. Tujuannya selain menularkan kebaikan pada mereka, juga menanamkan pola hidup sehat, baik fisik maupun mental. sehingga di masa tua tidak kehabisan daya dan energi.
Selain itu, mewujudkan kebersamaan, karena membangun keluarga bukan hanya menyediakan kebutuhan materi, tetapi juga cinta kasih melalui kebersamaan yang rutin, sehingga ikatan keluarga senantiasa terbina dan saling terbuka.
September ini, Au berencana kembali ke bangku kuliah di Universitas Indonesia untuk mengejar sarjana S1.
"Mau seperti saya gampang saja. Tetap konsisten, berpikir positif, selalu bahagia," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad