jpnn.com, JAKARTA - Kekuatan atau nilai sebuah merek merupakan hal yang sangat menentukan bagi kesuksesan pemasaran produk.
Guna mengetahui nilai tersebut diperlukan survei kompeten mengukur kekuatan masing-masing merek dalam periode tertentu.
BACA JUGA: Axioo Raih Penghargaan Best Practices dari Kemenperin
"Mengetahui nilai atau ekuitas suatu merek di mata konsumen sangat penting," kata Kemal E.Gani, Group Chef Editor SWA Media dalam ajang penghargaan Indonesia Best Brand (IBBA) 2022 secara hybrid di Jakarta, Rabu (30/11).
Penghargaan Indonesia Best Brand 2022 diberikan berdasarkan hasil survei (Brand Survey) yang dilakukan Majalah SWA dan Mars Indonesia Digital. Tahun ini ada 124 kategori yang telah mengikuti survei IBBA.
BACA JUGA: Puluhan Merek Ini Raih Indonesia Orginal Brand Awards 2022
"Indonesia Best Brand Award telah menjadi barometer untuk mengukur merek-merek yang bernilai dan terbaik di industrinya,” lanjutnya.
IBBA sudah dilakukan selama 20 tahun berturut-turut, sebagai apresiasi terhadap merek-merek terbaik di Tanah Air yang menjadi tolak ukur kinerja di Indonesia. Selama pandemi kegiatan ini digelar secara daring.
BACA JUGA: 97 Perusahaan Berkompetisi di Ajang BUMN Branding and Marketing Award 2022
Dijelaskannya, Brand Survey adalah penelitian rutin setiap tahun yang mengukur nilai suatu merek dengan memaparkan elemen-elemen yang menentukan nilai tersebut.
Hasil dari survei ini dapat mengetahui posisi, perubahan dan persaingan setiap merek dengan merek lainnya pada setiap elemen yang diukur.
Metodologi survei ini kuantitatif dengan melakukan wawancara tatap muka (face to face) dari rumah ke rumah (house to house) dengan menggunakan Aplikasi Survey (STG).
Kriteria Responden adalah rumah tangga, menikah/pernah menikah 25-50 tahun, kelas Sosial Ekonomi (SES) ABCD. Periode survei dilakukan selama Juli – Agustus 2022.
Adapun beberapa brand jawara IBBA 2022 antara lain, Bridgestone, Federal Matic, Winn Gas, Momogi, Sharp, BRI, Prudential, Sanyo, Hatari, Sania, Paramex, Anggur Orang Tua, Hufagripp, Hufagripp BP, AUTO2000, Formula.
Kemudian, Tango, BSI, Dulux, Garda Oto, Tolak Angin Sido Muncul, BPJS Kesehatan, FIFASTRA, Polytron, Kacang Garuda, Pilus Garuda, Gery Chocolatos, Chocolatos, Mountea, Okky Jelly Drink dan sebagainya.
Paulus Tedjosutikno, Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. mengatakan salah satu dampak dari pandemi adalah perubahan perilaku masyarakat yang beralih ke transaksi digital.
Oleh karenanya Garudafood mengoptimalkan strategi distribusi melalui lokapasar digital seiring dengan tren penjualan yang mengalami peningkatan.
"Strategi komunikasi juga disesuaikan dengan lebih kreatif melalui berbagai channel digital," kata Paulus Tedjosutikno, Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
Selain itu, untuk mendapatkan eksposur, konektivitas dan kesadaran merek, Garudafood menggunakan kampanye pemasaran 360°, seperti iklan TV, penempatan produk serial TV, dan kampanye digital di platform seperti TikTok, Youtube, dan influencer Instagram, serta iklan digital.
“Dengan Inisiatif pemasaran ini kami berharap dapat membangun engagement dan purchase intention dari konsumen,” jelasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad