jpnn.com, BOGOR - Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat (Kogasma PD) Agus Harimurti Yudhoyono sempat melancarkan kritik terhadap Revolusi Mental yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo.
Kritik disampaikan pria yang beken disapa dengan inisial AHY, dalam orasinya di JCC Senayan, Sabtu, 9 Juni 2018 lalu. Ketika itu, putra Susilo Bambang Yudhoyono ini mempertanyakan program revolusi mental di saat pemerintah larut membangun infrastruktur.
BACA JUGA: Masjid Istiqlal Mengumpulkan Rp 4,5 Miliar Saat Idulfitri
Nah, AHY menyamoaikan kritiknya itu bertujuan positif dan untuk mengingatkan saja. Apalagi, revolusi mental menjadi perhatian masyarakat luas. Karena itu semua pihak harus menyadari karakter bangsa yang beretika, mental kuat tapi juga berjatidiri Indonesia seperti yang diharapkan dalam konsep besar revolusi mental harus dihidupkan kembali.
“Saya ingin ingatkan kita juga harus prioritaskan membangun manusia, jiwa dari negeri ini. Membangun karakter bangsa ini tidak hanya secara fisik,” kata AHY di sela-sela Open House Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6).
BACA JUGA: Usai Bertemu Jokowi di Istana Bogor, AHY Bilang Begini
Dia menyadari bahwa pembangunan fisik infrastruktur itu penting dan harus dibangun. Hanya saja akan lebih baik bila pembangunan fisik tersebut dilakukan sejalan dengan membangun karakter bangsa.
"Walaupun itu semua penting tapi harus diadakan atau dilakukan secara serentak, simultan, paralel karena itu menjadi dua kunci utama pembangunan bangsa," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Ribuan Orang Rela Antre Demi Bersalaman dengan Pak Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khatib Syafrudin Berpesan Jangan Melupakan Jalur Gaza
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam