jpnn.com, JAKARTA - Pemilu Legislatif memang masih dua tahun lagi digelar. Tapi, partai peserta pemilu sudah bergeliat mempersiapkan diri, salah satunya adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Mereka menggelar diskusi grup terfokus untuk membahas formula sistem pemilu yang kondusif bagi partai pimpinan Oesman Sapta Odang tersebut.
BACA JUGA: KPU Akui Keabsahan PKPI Kubu Hendropriyono
"Hanura menargetkan menang Pemilihan Legislatif 2019 mendatang dan mendukung sistem Pemilu proposional terbuka berdasarkan suara terbanyak," kata Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana, di Kantor DPP Hanura di Jakarta, Rabu (7/6) sore.
Menurut Dadang, sistem pemilu proposional terbuka merupakan sistem yang paling ideal untuk pemilihan di Indonesia.
BACA JUGA: Setnov jadi Ketua Bapilu Golkar, Biar Gampang Konsultasi dengan Capres
Sistem tersebut bagi Hanura dianggap bisa membangun kedekatan antara pemilih dan kandidat yang dicoblos nantinya.
Selain itu, pemilih juga secara bebas memilih kandidat yang benar-benar sesuai hati nuraninya, tanpa ada tekanan. Partisipasi dan kontrol publik dalam pemilihan tersebut juga dapat menjadikan publik sebagai supervisor atau pengontrol kinerja partai dan parlemen.
BACA JUGA: Hanura NTB: Sepuluh Bakal Calon Lolos Proses Verifikasi
Sementara itu Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha dalam paparannya menjelaskan bahwa sistem Pemilu terbuka bisa mendorong mesin Partai bergerak efektif.
Karena itu, calon legislatif yang populer dapat mendongkrak elektabilitas partai. Namun dia sedikit mengkritik sistem tersebut juga memiliki kekurangan.
"Antara lain bisa mereduksi peran parpol secara institusional dan juga bisa membuka peluang untuk money politics," terangnya.
Acara ini dihadiri oleh seluruh pengurus DPP Hanura selain sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana dan Hanya Yudha sebagai narasumber, Saefunnur Maszah sebagai sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Hanura juga hadir. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paloh: Jadi Sahabat Pemerintah Bukan Garansi
Redaktur & Reporter : Budi