Ternyata Penting Banget Mengatur Jam Makan Camilan, Begini Alasannya

Jumat, 14 Mei 2021 – 20:33 WIB
Seorang pekerja mengolah adonan saat membuat kue pesanan pelanggannya di Karang Kundi, Kapungan, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (29/4/2021). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/rwa.

jpnn.com, JAKARTA - Spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti , M.Gizi, Sp.GK menyarankan untuk mengatur jadwal camilan setelah Lebaran.

Tujuannya, demi mengontrol asupan gula dalam tubuh.

BACA JUGA: Cantik di Idulfitri dengan Riasan ala Aktris Drakor The Penthouse

Menurut Amalia, setelah Idulfitri biasanya orang-orang akan kembali ke pola dan jam makan yang normal sebelum Ramadan.

Pada umumnya terdiri dari tiga kali makan utama dan dua kali camilan.

BACA JUGA: Waspadai Lonjakan Kasus, Mutasi Covid-19 Mengintai Remaja!

"Jam makan sebaiknya teratur, termasuk camilan, tentukan sesuai dengan munculnya sinyal lapar, misalnya pada jam 10.00 dan 16.00 adalah waktu camilan," kata dia, Jumat (14/5).

Meski kue-kue Lebaran bertebaran di meja makan, bukan berarti kalap menyantap apa pun sesuka hati.

BACA JUGA: Penting! Saran Bagi Pasien Penyakit Jantung di Masa Pandemi

Dia menyarankan untuk merencanakan camilan apa yang akan disantap, agar terhindar dari asupan yang berlebihan.

Makan berlebihan di luar kebutuhan tubuh dapat membawa dampak negatif untuk kesehatan Anda.

Apalagi bila yang dikonsumsi adalah makanan yang tinggi lemak jenuh.

Selain meningkatkan proses peradangan dalam tubuh, fungsi sistem kekebalan tubuh juga bisa menurun.

Camilan sehat atau jajanan dengan kandungan kalori, gula dan lemak dalam batas wajar baiknya dikonsumsi tidak terlalu banyak.

Selain itu, tidak terlalu dekat dengan jam makan utama.

Agar tidak kekenyangan, sehingga tak nafsu makan ketika jadwal makan utama tiba.

Dalam satu hari sebaiknya batasi konsumsi gula, agar tidak lebih dari 50 gram dan lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen total energi.

Kudapan yang terlalu banyak mengandung gula dapat membuat Anda lebih cepat mengantuk serta obesitas yang dapat berujung kepada penyakit darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi.

Sementara camilan yang mengandung terlalu banyak garam dan perisa bisa membuat ketagihan dan terus menginginkan makanan yang gurih.

Mindful snacking alias mengudap dengan sadar bisa menjadi jalan tengah bagi para pencinta camilan.

Mindful snacking adalah mengudap dengan sepenuhnya sadar dan memerhatikan apa yang dimakan.

Mindful snacking bisa dilakukan dengan merencanakan momen snacking itu sendiri.

Mulai dari menakar jumlah kudapan yang dikonsumsi, sampai memerhatikan bahan baku dalam kudapan, apakah nutrisi dalam kudapan memang dibutuhkan tubuh.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler