Teror di Magelang Meluas, Korban Bertambah

Kamis, 28 April 2016 – 08:59 WIB
Petugas dari Polres Magelang Kota melakukan patroli bersepeda di kawasan Pecinan seiring peristiwa penembakan misterius di kawasan itu. Foto: Radar Kedu/JPG

jpnn.com - MAGELANG – Aksi teror di Kota Magelang dan Jogjakarta semakin mengerikan.  Warga di dua kota yang hanya terpisah jarak 30 kilometer itu dilanda kecemasan. Pasalnya, pelaku belum kunjung ditangkap.

Di Magelang, teror berbentuk penembakan dengan senapan angin secara membabi buta. Warga ditembak tanpa pandang bulu. 

BACA JUGA: Wah, Warga Desa Ini Mandi Pakai Air Galon

Sedangkan di Jogjakarta, teror berbentuk pembacokan warga secara mendadak. Di dua kejadian tersebut, mayoritas korban adalah perempuan. 

Kepada Radar Jogja (Jawa Pos Group), Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto menyampaikan perkembangan terbaru kasus penembakan kemarin (27/4). Dia mengatakan, korban kini bertambah menjadi 13 orang dari sebelumnya 9 orang. 

BACA JUGA: Ngeri! Lengan Siswi Tiba-tiba Disayat dengan Cutter

Korban terdiri atas 12 perempuan dan 1 laki-laki. Rata-rata sasaran tembakan adalah pinggang ke bawah. 

”Sekarang kami gali informasi dari para korban. Seorang korban sudah memberikan beberapa keterangan kunci terkait pelaku, seperti fisik dan kendaraan yang digunakan,” tuturnya.

BACA JUGA: Hiii.. Ada yang Terbujur Kaku di Samping Makam

Edi Purwanto mengutarakan, lokasi penembakan sejauh ini masih di kawasan pecinan (Jalan Pemuda), Jalan Ikhlas, dan meluas ke Jalan Tidar. 

Di kawasan pecinan, polisi menemukan dua proyektil. Satu proyektil masih menempel di tubuh korban. ”Dari proyektil bisa diketahui bahwa itu peluru yang sama,” ujarnya.

Edi menambahkan, tiga tim dari Polda Jateng siap membantu pihaknya. Dua di antaranya sudah mulai menyelidiki, yakni intel dan reskrim. Sementara itu, satu tim lagi dari labfor datang besok. 

”Bantuan labfor sangat diperlukan untuk menyelidiki proyektil, luka korban, dan senapan angin. Termasuk pemeriksaan CCTV di kawasan pecinan,” imbuhnya. 

Untuk itu, masyarakat yang merasa terluka akibat terkena bidikan senapan bisa aktif melapor. Itu akan mempermudah pengembangan penyelidikan dan penyidikan petugas sehingga kasusnya bisa cepat terungkap. (riz/ila/cr1/c10/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lieur, Kalapas pun Minta Bantuan Paranormal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler