jpnn.com, TEHRAN - Untuk pertama kalinya sejak dua bulan lalu, virus corona kembali membunuh lebih dari 100 orang dalam waktu satu hari di Iran. Fenomena ini menunjukkan bagaimana ancaman gelombang kedua wabah tersebut tidak bisa diremehkan.
Pada Minggu (14/6), Kementerian Kesehatan melaporkan tambahan 107 kematian baru, menjadikan total 8.837 kematian. Sedangkan total infeksi mencapai 187.427 kasus.
BACA JUGA: Analisis Menlu Iran soal Peluang Donald Trump di Pilpres Mendatang
"Hari ini begitu menyakitkan bagi kami untuk mengumumkan statistik tiga digit. Virus ini tak dapat diprediksi dan berpindah-pindah," kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Sima Sadat Lari melalui stasiun TV pemerintah.
"Perhatikan protokol kesehatan, terapkan jaga jarak sosial, hindari perkumpulan dan perjalanan tak penting dan Insyaallah, dalam beberapa hari ke depan kita akan melihat kurva menurun menjadi dua digit dan bahkan satu digit."
BACA JUGA: Iran Jatuhkan Hukuman Mati untuk Intel CIA Pemasok Info soal Qassem Soleimani
Iran terakhir kali mengumumkan lebih dari 100 kematian dalam sehari pada 13 April.
Republik Islam itu akan kembali memberlakukan lockdown untuk membendung lonjakan kasus virus corona jika regulasi kesehatan tidak dijalankan masyarakat.
BACA JUGA: Biadab, Polisi Iran Bakar Mobil Penuh Pengungsi Afghanistan
Iran telah melonggarkan pembatasan secara bertahap sejak pertengahan April. Namun, beberapa hari terakhir kembali terjadi lonjakan tajam kasus COVID-19.
Kementerian Kesehatan telah menyatakan tujuh provinsi di mana kasus virus corona meningkat sebagai zona merah. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil