Teror London, Tiga Orang Lagi Ditangkap

Senin, 27 Mei 2013 – 08:05 WIB
LONDON – Polisi kembali menangkap tiga orang terkait dengan pembunuhan tentara Inggris Lee Rigby di Woolwich, Inggris, Rabu siang (22/5). Tiga pria tersebut ditahan dengan dugaan terlibat konspirasi untuk membunuh.

Polisi tidak menyebut detail keterkaitan tiga orang tersebut. Selain itu, polisi belum melansir identitas mereka. Aparat hanya menyebutkan bahwa mereka berusia 21, 24, dan 28 tahun. Tiga orang itu ditangkap detektif Komando Anti Terorisme dan ditahan di Pos Polisi London selatan.

Polisi sempat menggunakan senjata kejut atau taser gun untuk melumpuhkan dua pria yang ditangkap. Namun, mereka tidak perlu dirawat. Polisi juga mengeluarkan peringatan penggerebekan terhadap empat alamat tempat tinggal yang berhubungan dengan tiga pria tersebut.

Pada hari yang sama, Sabtu (25/5) waktu setempat, polisi menyebutkan bahwa seorang pria berusia 29 tahun yang ditangkap pada Kamis (23/5) dengan dugaan terlibat konspirasi pembunuhan di Woolwich dibebaskan dengan jaminan.

Polisi kontra terorisme Inggris juga menangkap seorang pria yang mengaku sebagai teman salah seorang pelaku pembunuhan Michael Adebolajo setelah diundang dalam talkshow di BBC Jumat malam (24/5) waktu setempat. Pria tersebut, Abu Nusaybah, ditangkap dengan dugaan meneror setelah menyatakan bahwa Adebolajo sempat didekati intelijen Inggris, MI5. Selain itu, dia ditawari untuk bergabung dengan mereka setelah pulang dari Kenya.

Sumber kontraterorisme Kenya kepada CNN menyatakan, Adebolajo berada di negara itu November 2010. kemudian, dia ditangkap di Kota Lamu karena berusaha menyeberang ke Somalia secara ilegal. Lamu merupakan bagian wilayah yang dekat dengan perbatasan Somalia yang sering digunakan untuk melancarkan serangan oleh kelompok militan Al-Shabaab.

Sebelumnya, otoritas Kenya membantah bahwa Adebolajo pernah pergi dan beraktivitas di negeri tersebut. Namun, Kementerian Luar Negeri Inggris membenarkan adanya informasi itu dan mengaku sempat mendampingi secara hukum terhadap Adebolajo bersama lima rekannya yang lain. Dia kemudian dideportasi.
Sementara itu, suasana haru terasa di lokasi pembantaian Lee Rigby di Woolwich. Keluarga korban mengunjungi lokasi tersebut untuk memberikan penghormatan kepada tentara yang juga dikenal sebagai drummer itu.

Mereka meletakkan karangan bunga di Barak Woolwich, tempat tentara 25 tahun itu bertugas bersama Royal Regiment of Fusiliers. Doa juga dipanjatkan di Gereja All Saint and Martyr, Langley, Middleton, tempat dia pernah dibesarkan untuk serdadu yang pernah bertugas di Afghanistan itu.

Untuk mencegah meluasnya teror di Inggris, pemerintah setempat akan membentuk satuan tugas untuk mencegah penyebaran ekstremisme. Tidak tanggung-tanggung, satuan tugas tersebut langsung dipimpin perdana menteri.

Dari Paris dilaporkan, sebuah penusukan terhadap tentara juga terjadi. Korban, Cedric Cordier, diserang saat sedang berpatroli di La Defense, sebuah distrik bisnis di wilayah barat ibu kota Prancis. ’’Pelaku mendekati korban dari belakang dan langsung menusuk lehernya dengan menggunakan pisau kecil,’’ ujar Menteri Pertahanan Jean Yves Le Drian. Dia menambahkan, korban diserang karena berstatus tentara.

Pelakunya adalah seorang pria yang berjenggot dari Afrika Utara. Pria tersebut melarikan diri dan sedang dikejar polisi. Pelaku melarikan diri di tengah pusat perbelanjaan yang sedang dipenuhi pengunjung sebelum seorang rekan korban dan sejumlah polisi beraksi. Seorang polisi senior menjelaskan, korban 23 tahun itu kehilangan kesadaran karena banyak mengeluarkan darah.

Keterangan sejumlah saksi menyatakan, pelaku yang mengenakan jubah berwarna terang itu biasa disebut djellaba. Dia terekam di kamera pengawas dan terlihat melepaskan jubah, lalu berlari dengan mengenakan pakaian ala Eropa.

Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan, sejauh ini belum ditemukan keterkaitan langsung insiden tersebut dengan pembunuhan Rigby di London. (AFP/AP/CNN/BBC/cak/c15/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 Anak Terbakar di Dalam Bus Sekolah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler