jpnn.com - KABUL - Teror mematikan kembali pecah di Kota Kabul, Afghanistan. Pada Kamis malam (20/3), empat pria bersenjata nekat menerobos masuk ke dalam Serena Hotel di pusat kota. Dari lobi hotel mewah itu, mereka langsung menuju restoran dan melepaskan tembakan ke segala arah. Sembilan orang tewas dalam insiden tersebut.
Kepanikan pun langsung menyergap tamu-tamu hotel yang sedang bersantap malam di restoran. Mereka lari tunggang langgang untuk menyelamatkan diri.
Beberapa saksi yang melihat penembakan itu menjelaskan, senjata yang dipakai para pelaku adalah pistol. Tampaknya, para penyerang tersebut merupakan penembak yang terlatih. Sebab, mereka bisa dengan tepat membidik kepala korban.
"Sembilan nyawa melayang dalam peristiwa itu. Dua di antaranya adalah warga asal Kanada," kata pejabat pemerintah kemarin (21/3).
Jurnalis Agence France-Presse yang merupakan penduduk asli Afghanistan juga menjadi korban. Bahkan, para penyerang menghabisi istri dan dua anak wartawan bernama Sardar Ahmad tersebut. Kamis malam lalu, Ahmad kebetulan sedang bersantap malam bersama keluarga.
Serangan maut di Serena Hotel itu membuat shock Pemerintah Kota Kabul. Sebab, meski belakangan serangan di ibu kota Afghanistan itu meningkat, hotel favorit warga asing tersebut tidak pernah menjadi target. Selain berlokasi di pusat kota, hotel mewah itu dijaga sangat ketat oleh aparat. Tetapi, Kamis malam lalu, empat pria nekat sukses menerobos penjagaan.
Agence France-Presse melaporkan, putra bungsu Ahmad yang ikut makan malam di hotel pada Kamis malam lalu selamat. Kini bocah malang tersebut mendapat perawatan medis di rumah sakit. Melalui akun Twitter resminya, kantor berita yang bermarkas di Kota Paris, Prancis, itu mengungkapkan belasungkawa mereka atas meninggalnya Ahmad beserta istri dan dua anaknya.
Menjelang pemilihan umum (pemilu) pada 5 April mendatang, rasa aman memang kian menjauhi Afghanistan. Selama sekitar sebulan terakhir, militan gencar melancarkan serangan mematikan. Tidak hanya menarget pejabat pemerintah, mereka juga menyasar orang-orang asing di Afghanistan. Awal bulan ini, seorang wartawan asal Swedia juga menjadi korban penembakan. (AP/AFP/hep/c14/tia)
BACA JUGA: Lelang Keperawanan 400 Ribu Dolar AS, 35 Persen Buat Amal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disuntik Mati Karena Bakar Dua Perempuan Hidup-hidup
Redaktur : Tim Redaksi