Teroris Klaim Bunuh 137 Sandera

Aktris Prancis dan Diplomat Kanada Jadi Korban

Kamis, 26 September 2013 – 08:45 WIB
Seorang ibu dan anaknya sedang bersembunyi di dalam mall dari serbuan para pelaku peyandi Nairobi, Kenya. FOTO: dailymail

NAIROBI - Salah seorang di antara 62 korban tewas serangan teroris di Mal Westgate, Nairobi, Kenya, Sabtu (21/9), adalah model asal Prancis Anne Dechauffour. Perempuan 27 tahun yang juga berprofesi aktris itu tewas ditembak saat bersama ibunya, Corinne, 54, di dalam mobil yang parkir di luar mal.
 
Anne berada di Nairobi dalam rangka mengunjungi ibunya yang juga seorang aktris. Corinne menikah lagi dan tinggal di Kenya sejak sepuluh tahun lalu. Ayah Anne, Michel, adalah pemilik hotel mewah The Rock Leopard Lodge di Taman Nasional Meru, Kenya.
 
Menariknya, tewasnya Anne mirip dengan lakon film yang tengah dibintanginya. Model yang tinggal di London, Inggris, tersebut sedang menyelesaikan film tentang penyanderaan. Dalam film yang belum diketahui judulnya itu, Anne berperan sebagai salah seorang korban penyanderaan kelompok bersenjata. Siapa sangka, akhir hidup Anne mirip dengan film yang dibintanginya.
 
Anne dikenal sebagai aktris masa depan Prancis. "Dia potensial. Dia memiliki kerapuhan yang terasa seperti kepanjangan dari masa anak-anak," ungkap Francois Hoffmann, direktur sekolah drama Cours Florent, kepada harian Prancis Le Parisien.
 
Korban lain yang bernasib tragis adalah Annemarie Desloges, 29. Perempuan yang menjadi staf Kedutaan Kanada di Nairobi itu tewas ditembak teroris saat tengah berbelanja di Mal Westgate. Saat itu Desloges bersama sang suami, Robert Munk. Namun, Munk selamat dari insiden tersebut dan hanya mengalami luka.
 
Saat peristiwa itu terjadi, Desloges sedang berlibur. Dia pun menghabiskan waktu bersama suami dengan berbelanja. Kegembiraan pasangan tersebut berubah menjadi bencana ketika kemudian sekelompok orang bersenjata menyerbu mal dan melepaskan tembakan membabi buta.
 
Tewasnya Desloges direaksi pemerintah Kanada. Menteri Luar Negeri Kanada John Baird menyebut penyerangan itu sebagai tindakan keji. "Ketika seseorang tewas karena serangan teroris, hal itu berdampak sangat besar bagi kami. Apalagi, korban adalah representasi pemerintah. Itu pukulan sangat telak bagi kami," ungkap Baird sebagaimana dikutip Calgary Herald.
 
Sementara itu, kelompok militan Al Shabaab mengklaim telah menewaskan 137 sandera dalam penyerbuan tersebut. Al Shabaab adalah kelompok militer dari Somalia yang dituding berada di balik aksi terorisme tersebut.
 
Dalam komunikasi via e-mail dengan kantor berita Associated Press, Al Shabab menyatakan korban tewas sangat mungkin bertambah. Sebanyak 18 di antara para korban berasal dari mancanegara. Termasuk, enam warga Inggris. Selain itu, korban tewas diidentifikasi berasal dari Prancis, Kanada, Trinidad, Belanda, Australia, Peru, India, Ghana, Afrika Selatan, serta Tiongkok. (c5/ca)

BACA JUGA: Prancis Larang Belanja Malam

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Bertahan di Kasino


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler