jpnn.com, PALU - Satgas Madago Raya menembak mati seorang terduga daftar pencarian orang (DPO) teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah.
Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono mengatakan teroris yang tewas ialah Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali.
BACA JUGA: Dor, Dor, Dor, Satgas Madago Raya Tembak Mati Teroris MIT
Jasad Gazali akan dibawa ke Kota Palu untuk proses autopsi dan identifikasi oleh Tim DVI Polda Sulteng.
"Iya, untuk dilakukan autopsi dan identifikasi oleh Tim DVI Polda Sulteng," kata AKBP Bronto dalam pesan singkat, Selasa.
BACA JUGA: Habib Bahar Berpesan Ini Kepada Kuasa Hukumnya
Sebelumnya, Satuan Tugas Operasi Madago Raya kembali terlibat insiden kontak tembak dengan DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur Poso, Selasa, sekitar pukul 10.30 Wita.
Kontak tembak terjadi di Bendungan Dusun Uempasa, Desa Dolago, Kabupaten Parigi Moutong.
BACA JUGA: Mahasiswi UMY Awalnya Diajak Rapat, Tetapi Dibawa ke Indekos, Pelakunya Bikin Gempar
Dari insiden itu dilaporkan salah satu DPO yang diduga Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali tewas tertembak.
"Perkembangan tentang kronologis dan barang bukti yang diamankan akan disampaikan kembali. Saat ini Bapak Kapolda Sulteng sedang turun ke TKP serta beliau akan melakukan jumpa pers di Polres Parigi Moutong," ungkap Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto.
Dengan tewasnya Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali, maka masih tersisa tiga orang anggota MIT Poso yang masuk dalam DPO, yakni Askar aliad Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Ketiga orang DPO MIT Poso ini ditengarai masih berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.
"Masih di wilayah Sigi, Poso, dan Parigi Moutong," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti