jpnn.com - JAKARTA – PT Astra International Tbk (ASII) mengakui terkena imbas perlambatan ekonomi tahun lalu. Kinerja keuangan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia ini terperosok atau turun 25 persen menjadi Rp 14,464 triliun.
“Kami masih berhati-hati terhadap prospek bisnis mendatang,” kata Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto seperti dilansir Harian Jawa Pos (Induk JPNN.com), Jumat (26/2).
BACA JUGA: Jadi Incaran Banyak Negara, Indonesia Kian Kuat
Menurut Prijono, penurunan laba disebabkan kinerja lima di antara enam lini bisnis ASII menurun. Penurunan kinerja terbesar dialami sektor pertambangan batu bara dengan penurunan nilai properti 20 persen menjadi Rp 16 triliun.
Sepanjang 2015, ASII memperoleh pendapatan Rp 184,196 triliun atau turun 9 persen jika dibandingkan dengan pendapatan hingga akhir 2014. Saat yang sama, terjadi peningkatan beban penjualan, beban umum dan administrasi, penurunan nilai properti pertambangan, kerugian selisih kurs, dan beban yang lain.
BACA JUGA: Ini 5 Langkah Pemangkasan Bunga Kredit
Tantangan yang dihadapi ASII tahun lalu adalah pelemahan harga komoditas, penurunan konsumsi domestik, serta peningkatan kompetisi penjualan mobil. Selain itu, terdapat pengurangan kualitas kredit korporasi yang berakibat kepada penurunan kontribusi di semua lini usaha, kecuali bidang teknologi informasi.
Satu-satunya lini usaha yang menyumbang peningkatan laba bagi ASII memang dari lini usaha teknologi informasi (PT Astra Graphia Tbk) yang naik 2 persen menjadi Rp 204 miliar.
BACA JUGA: Lima Lini Bisnis Jeblok, Laba Astra Turun 25 Persen
Meski kondisi perekonomian kurang mendukung, Prijono meyakinkan bahwa perseroan masih mampu menghasilkan kas yang baik serta neraca keuangan yang kuat. Karena itu, perseroan bertekad terus berinvestasi untuk memanfaatkan peluang dari perbaikan kondisi ekonomi.(jawa pos/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkom Support Smart City
Redaktur : Tim Redaksi