jpnn.com - SUNGGUH merana perempuan Inggris bernama Anne-Marie ini bersama kisah asmaranya. Maksud hati mendapat kasih sayang dari remaja perkasa, tapi wanita beranak dua dan sudah bercucu itu malah mendapat nestapa.
Kisah asmara Anne itu dimulai ketika pada 2005 ia bertemu dengan Omar, seorang remaja asal Gambia yang mengaku tengah kuliah di Inggris. Kala itu, Anne masih seumuran tante-tante karena baru berusia 43 tahun. Sedangkan Omar masih 27 tahun.
BACA JUGA: Coba Bunuh Diri Gara-Gara Dipaksa Menikah
Di mata Anne, sosok Omar adalah pemuda yang tampan dan karismatik. Terlebih, Omar ternyata pandai merayu. “Dia bilang padaku, ‘tinggallah bersamaku dan kau tak akan pernah butuh apapun. Aku akan memerlakukanmu layaknya ratu’,” kata Anne menirukan ucapan Omar.
BACA JUGA: Merasa Stroke, Ternyata Cuma Mabuk akibat Brownies Ganja
Omar juga sering mengirim pesan singkat, voicemails, ataupun sekedar misscall ke handphone Anne hampir setiap jam sehari. Tentunya agar Anne makin terpikat.
Singkat kata, Omar berhasil memikat Anne. Namun, Omar juga mulai memanfaatkan kedekatannya dengan Anne.
BACA JUGA: Perjalanan Terakhir, Selamat Jalan Lee Kuan Yew
“Dia mengaku tak punya uang dan berjuang untuk membayar sewa. Ini kemajuan alami bahwa dia mau datang dan pindah dengan aku,” tutur Anne.
Omar ternyata tinggal di Inggris dengan visa belajar. Namun, dia tak mampu menuntaskan kuliahnya. Dia juga mengaku butuh uang untuk mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan keluarganya.
Akhirnya, penderitaan Omar membuat Anne kian luluh. Keduanya pun memutuskan untuk menikah pada 2006 di negeri asal Omar.
Anne lantas pergi ke Gambia untuk bertemu dengan keluarga Omar. Pernikahan pun digelar di kampung halaman Omar. “Itu sungguh hari yang sangat indah dan sangat menyenangkan,” kata Anne.
Namun, kisah indah itu tak berjalan lama. Omar mulai menunjukkan tabiat aslinya. Hanya beberapa hari setelah pernikahan, Omar dan Anne terlibat cekcok.
“Matanya melotot seperti hendak keluar dari kepalanya. Dia mendekatkan wajahnya ke mukaku dan berkata, ‘Kau sekarang adalah istriku. Jadi lakukan seperti yang diperintahkan padamu saat ini’,” kata Anne menirukan Omar.
Tentu saja Anne ketakutan. “Aku pikir aku telah melakukan kesalahan besar di sini,” ujar Anne.
Selanjutnya, keduanya pun balik lagi ke Inggris. Namun, keadaan makin memburuk. “Hanya beberapa minggu setelah kami kembali, dia menjadi sangat-sangat kasar dan sering (terkait, red) tentang uang,” lanjutnya.
Saat marah, Omar pernah menghancurkan barang-barang di dapur. Dalam sebuah kesempatan, Anne bahkan pernah disabet dengan ikat pinggang.
“Dia mencengkeramku ke lantai dengan tangan dan kakinya, kemudian dia mengambil ikat pinggang. Dia mencambukku berkali-kalu di ujung paha,” keluh Anne.
Ia pun tak kuasa menahan kekerasan dalam rumah tangganya. “Aku menangus dan teriak memintanya berhenti, tapi dia tetap mencambukku berkali-kalu. Hingga pada satu titik aku berteriak, ‘apakah ini caramu mengendalikan perempuan-perempuanmu?’,” tutur Anne.
Jawaban Omar ternyata di luar dugaan. “Dia bilang, ‘ya’.”
Anne juga mengaku dipaksa Omar untuk menyediakan uang. Namun, Anne tak punya uang seperti permintaan Omar. Akhirnya, demi lelaki yang dicintai, Anne pun mencari pinjaman dan kartu kredit.
Omar mengaku butuh uang untuk dikirim ke keluarganya di Gambia. Tapi, ternyata uang itu tak dikirim. Anne pun mulai mencium kejanggalan lain. Ia bahkan tahu bahwa Omar ternyata tak mengirimkan uang itu ke keluarganya.
Alih-alih berterima kasih, Omar justru menjadikan istrinya sebagai kambing hitam. Ia memberi tahu keluarganya di Gambia bahwa uangnya sudah ludes semuanya karena dihabiskan oleh sang istri. Padahal, Anne sama sekali tak menggunakannya.
Karenanya, Anne tak tahan lagi hidup dalam lilitan utang dan kekerasan. Ia memutuskan untuk menceraikan suaminya pada tahun 2012.
Sedangkan Omar memilih kabur dan meninggalkan Anne dengan utang hingga £ 15.000 atau sekitar Rp 285 juta. Kini, Anne pun berupaya memaksa Omar untuk membayar utang yang menumpuk.
Sementara Omar dalam sebuah wawancara di televisi mengakui bahwa pernikahannya dengan Anne memang hancur. Namun, ia menyangkal pernah mencambuk Anne dengan sabuk. Dia juga membantah memaksa Anne mencari utangan.(metro/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, 1 dari 20 Mahasiswa di Inggris Terlibat Bisnis Esek-Esek
Redaktur : Tim Redaksi