jpnn.com, BALI - Peserta Familiarization Trip (famtrip) Media dan TA/TO Timor Leste terpukau dengan keindahan Bali, pada kunjuangan hari pertama, Minggu (6/10). Begitu mendarat di Bandara Ngurah Rai Denpasar, mereka langsung diajak berkeliling Pulau Dewata.
Peserta diajak menelusuri rimbunnya Hutan Mangrove Ekowisata Wanasari. Luas hutan mangrove ini mencapai 20 hektare. Selama berada di sini, mereka bisa merasakan suasana teduh dan tenang. Ini sekaligus menjadi sarana berlibur yang mengasyikkan.
BACA JUGA: Kemenpar Diminta Tak Paksakan Konsep Wisata Halal di Labuan Bajo
Puas menikmati keindahan hutan mangrove, rombongan lantas bergeser menuju Pantai Jimbaran. Tempat wisata kuliner ini berlokasi di daerah selatan pulau Bali, kurang lebih 15 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
Pantai Jimbaran dipilih karena dari sini peserta famtrip bisa menikmati keindahan sunset yang banyak diburu wisatawan. Sembari melihat matahari terbenam, mereka bisa menikmati hidangan seafood bakar di tepi pantai dengan pasir putih yang menghampar.
BACA JUGA: Peserta Famtrip TA/TO dari Oman Terpukau Pesona Danau Toba
Keceriaan peserta Famtrip Timor Leste di Pulau Dewata, Bali. Foto: Kemenpar
"Ini bagus banget. Semua lelah dan penat yang dirasakan seharian, seketika hilang begitu melihat pemandangan yang super indah. Pantainya juga bagus dan bersih. Tak heran jika banyak turis lokal dan mancanegara yang berkunjung ke sini,” ujar Ezequel de Rosa, salah satu peserta famtrip perwakilan media.
BACA JUGA: Di Danau Toba, Peserta Famtrip Oman Diajak ke Bukit Holbung dan Bakar Kambing
Pria yang sehari-hari bekerja di TeV Media ini mengaku siap mempromosikan Pantai Jimbaran ke seluruh masyarakat Timor Leste melalui program TV yang digawanginya. Dengan program tersebut, ia berharap masyarakat Timor Leste tahu bahwa ada pantai yang sangat bagus di Bali.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, famtrip masih menjadi jurus jitu untuk menarik wisatawan mancanegara ke Indonesia. Karenanya, program ini terus dimainkan Kemenpar, khususnya untuk mengejar target kunjungan wisman sebanyak 20 juta sepanjang tahun 2019.
“Ini adalah promosi pariwisata yang juga efektif. Para peserta famtrip khususnya TA/TO bisa langsung menceritakan dan menawarkan paket liburan kepada customer atau pelanggannya. Sementara untuk perwakilan media bisa membantu memposting atau menyiarkan berita terkait destinasi yang dikunjungi,” jelas Rizki, didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, Bali adalah destinasi kelas dunia dngan beragam atraksi yang menarik. Semua unsur pendukung pariwisata yang terangkum dalam 3A yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas, sudah level dunia. Kekuatan sektor pariwisata juga tersebar merata. Dari culture, nature, hingga manmade.
“Dengan adanya famtip yang melibatkan TA/TO serta media, maka keunggulan destinasi kita bisa terekplorasi dengan akurat. Kita yakin, famtrip adalah jurus promosi yang cukup efektif. Apalagi mereka adalah pelaku bisnis pariwisata. Outputnya bisa langsung ke paket-paket wisata Bali, dan mereka menjadi endorsernya,” kata Arief Yahya.(adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh