"Susan itu kalau mau terbang atau pergi ke mana pasti telepon. Begitu juga kalau sudah sampai di lokasi tujuan pasti kasi tahu. Cuma kemarin itu, Susan hanya telepon jam 2 siang, setelah itu tidak lagi, makanya kami telepon-telepon lagi tapi tidak nyambung," kata Terry, ayahanda Susan, pramugari Sky Aviation, korban pesawat Sukhoi Superjet-100 yang ditemui di Kantor Sky Halim Perdanakusuma, Kamis (10/5).
Terry mengaku kaget ketika melihat tayangan TV tentang jatuhnya pesawat Sukhoi. Langsung saja pria parubaya ini terbang ke Jakarta mengecek keberadaan finalis putri Indonesia 2006 ini.
"Kepada mamanya, Susan hanya bilang sudah dulu teleponnya, karena sudah di dalam pesawat. Saya kaget sekali karena Susan masih sekitar dua minggu di Sky, kok sudah terbang," ujarnya.
Ditambahkan, Susan sudah setahun menggeluti dunia penerbangan. Sebelumnya dia bekerja di perusahaan penerbangan Saudi Arabia melayani jamaah haji. Baru enam bulan kontrak, Susan diminta ayahnya tidak melanjutkan kontraknya lagi.
"Sebenarnya, keinginan Susan gabung dengan Sky belum saya restui juga. Cuma anaknya kan senengnya terbang ke mana-mana, sebagai orangtua kami iyakan saja," terangnya.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini akan merayakan ultahnya ke 27 pada 16 Mei mendatang. Bahkan dia sudah memesan tiket ke Filipina untuk merayakan HUT-nya di sana. Terry pun sudah mengagendakan tour ke Cina bersama istri dan anaknya Susan. Namun nasib berkata lain, rencana tersebut terganjal insiden ini.
"Saya sudah menyusun rencana terlalu banyak buat Susan. Saya berharap dia tidak apa-apa. Apalagi saya tidak punya firasat apa-apa," tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah Korban Ditemukan, Evakuasi Besok Pagi
Redaktur : Tim Redaksi