jpnn.com - jpnn.com -Insiden terjadi saat Presiden Prancis Francois Hollande memberikan pidato di Villognon, Prancis, Rabu (1/3) kemarin.
Sebuah peluru menembus tenda tempat Hollande memberikan pidato. Seorang pramusaji dan pegawai perkeretaapian terluka. Peluru tersebut tidak ditembakkan sebagai usaha untuk menghabisi Hollande. Melainkan tidak sengaja meletus dari senapan penembak jitu yang bertugas menjaga presiden berusia 62 tahun tersebut.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Kerahkan 4.000 Personel plus Sniper
Kejadian itu bermula saat si penembak jitu yang ditempatkan di atap gedung pindah posisi. Jaraknya sekitar 100 meter dari tenda tempat acara pembukaan jalur kereta api cepat Paris–Bordeaux yang dihadiri Hollande. Dia berada di atap gedung. Saat berjalan, dia tiba-tiba tersandung dan senapannya meletus. Peluru panas itu menembus tenda dan paha si pramusaji hingga akhirnya bersarang di betis petugas perkeretaapian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Hollande saat itu baru saja memulai pidato. Meski ada suara tembakan, dia tidak tampak panik dan tetap berada di podium. Setelah kedua korban ditangani dan diketahui bahwa lukanya tidak membahayakan nyawa, presiden yang bernama lengkap François Gérard Georges Nicolas Hollande itu kembali melanjutkan pidatonya. ”Saya harap tidak ada kejadian serius,” ujarnya sesaat setelah suara tembakan terdengar.
BACA JUGA: Sniper SAS Bunuh Tiga ISIS dengan Satu Peluru, Amazing!
Setelah acara selesai, Hollande mengunjungi kedua korban luka. Pejabat kepolisian di wilayah Charente Pierre N’Gahane mengungkapkan, saat ini pihak yang berwenang tengah menyelidiki insiden tersebut.
Dia memastikan petugas tersebut tidak sengaja atas tindakannya. ”Tidak diragukan lagi (bahwa itu tidak sengaja, Red),” ujarnya.
Beberapa media lokal menyatakan, pada saat kejadian, pengaman senapan tersebut tidak terkunci. Karena itulah, senjata bisa langsung meletus saat pelatuknya tidak sengaja tertekan. (theguardian/bbc/sha/c10/any/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi