jpnn.com, LEBANON - Pengadilan militer Lebanon membebaskan satu dari empat bersaudara yang dituduh berencana meledakkan penerbangan dari Sydney ke Abu Dhabi hampir dua tahun lalu, menurut Kantor Berita NNA, Kamis.
Disebutkan bahwa Amer Khayat akan meninggalkan penjara Roumieh di Lebanon, tempat dia menghabiskan waktunya dua tahun dua bulan, pada Kamis malam.
BACA JUGA: Bom Mobil Meledak Dekat Rumah Sakit di Perbatasan Suriah-Turki
Pengadilan militer juga memvonis tiga saudara Khayat lainnya yakni Khaled, Mahmoud dan Tareq, secara in absentia kerja paksa seumur hidup, demikian NNA.
Pada 2017 Kepolisian Australia mendakwa Khaled dan Mahmoud Khayat dengan tuduhan merencanakan serangan teror setelah membuat kehebohan, yang menurut otoritas terinsipirasi oleh ISIS untuk mengebom penerbangan Etihad Airways.
BACA JUGA: Afghanistan Makin Mencekam, Bom Besar Meledak Dekat Rumah Dubes AS
Pengadilan Australia pada Mei menyatakan Khaled Khayat bersalah karena merencanakan ledakan pada penerbangan.
Menteri Dalam Negeri Lebanon, Nohad Machnouk mengungkapkan bahwa pada saat itu satu dari empat bersaudara, Tareq Khayat, merupakan pentolan ISIS di Suriah.
BACA JUGA: 14 Bom Meledak di Hari Kemerdekaan Afghanistan
Khaled, Mahmoud dan Amer semuanya tinggal di Australia namun sesekali mengunjungi Lebanon, katanya.
Dia mengatakan Amer Khayat tiba di Lebanon pada Juli 2017, bersamaan ketika Kepolisian Australia menyebutkan komplotan tersebut mencoba menyelundupkan bom dalam penerbangan Etihad dari Sydney. (reuters/ant/asrimayang/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia