KERTASEMAYA - Seorang pemuda yang diperkirakan berusia sekitar 25 tahun ditemukan terseret rangkaian gerbong kereta api, kemarin (13/2). Tubuh pemuda tanpa identitas itu terseret dari Arjawinangun Kabupaten Cirebon hingga Kertasemaya Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar Cirebon (JPNN Grup), pemuda tersebut membenturkan tubuhnya ke rangkaian kereta yang tengah berjalan. Namun belum diketahui secara pasti, mengapa pemuda tersebut nekat untuk melakukan hal tersebut.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 06.30 itu, menggemparkan warga Kertasemaya dan sekitarnya. Cepatnya laju kereta dan kerasnya benturan membuat korban harus meregang nyawa. Aksi nekat pemuda berkaos merah itu diketahui dilakukan sejak kereta melintasi kilometer 200 atau di wilayah Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Seperti yang dikatakan masinis kereta api barang benomor 91 Parcel, Eko S., yang memegang kendali kereta yang saat itu tengah melaju dari arah Surabaya menuju Jakarta. Eko menceritakan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, dirinya sempat melihat pemuda tersebut sengaja menabrakan dirinya ke badan kereta. "Itu dilakukannya saat kereta ini sampai di kilometer 200. Semula pemuda itu melompat dari sisi kanan kereta, lalu tubuhnya terpental dan terseret rangkaian gerbong kereta," katanya.
Eko yang semula tidak menduga dengan aksi nekat pemuda itu, kemudian memberhentikan keretanya di Stasiun Kertasemaya. Kecurigaaannya itu terbukti, setelah melakukan pengecekan gerbong kereta, ternyata tubuh pemuda itu menyangkut di bagian depan lokomotif dengan kondisi yang mengenaskan. Saat ditemukan, tubuh korban masih tersangkut persis di depan lokomotif dengan posisi tubuh tergantung dengan kepala terjepit besi.
Eko pun segera melaporkannya kepada petugas di stasiun tersebut yang kemudian diteruskan kepada petugas kepolisian setempat. Petugas yang datang ke lokasi kejadian selanjutnya mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas terdekat.
"Saat dilakukan identifikasi, kami tidak menemukan selembar identitas pun dalam diri korban. Dan saat ini, jasad korban berada di Puskesmas Kertasemaya," terang Kapolres Indramayu AKBP G. Pangarso Rahardjo Winarsadi, melalui Kapolsek Sukagumiwang AKP Arisman. (cip/mas)
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar Cirebon (JPNN Grup), pemuda tersebut membenturkan tubuhnya ke rangkaian kereta yang tengah berjalan. Namun belum diketahui secara pasti, mengapa pemuda tersebut nekat untuk melakukan hal tersebut.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 06.30 itu, menggemparkan warga Kertasemaya dan sekitarnya. Cepatnya laju kereta dan kerasnya benturan membuat korban harus meregang nyawa. Aksi nekat pemuda berkaos merah itu diketahui dilakukan sejak kereta melintasi kilometer 200 atau di wilayah Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Seperti yang dikatakan masinis kereta api barang benomor 91 Parcel, Eko S., yang memegang kendali kereta yang saat itu tengah melaju dari arah Surabaya menuju Jakarta. Eko menceritakan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, dirinya sempat melihat pemuda tersebut sengaja menabrakan dirinya ke badan kereta. "Itu dilakukannya saat kereta ini sampai di kilometer 200. Semula pemuda itu melompat dari sisi kanan kereta, lalu tubuhnya terpental dan terseret rangkaian gerbong kereta," katanya.
Eko yang semula tidak menduga dengan aksi nekat pemuda itu, kemudian memberhentikan keretanya di Stasiun Kertasemaya. Kecurigaaannya itu terbukti, setelah melakukan pengecekan gerbong kereta, ternyata tubuh pemuda itu menyangkut di bagian depan lokomotif dengan kondisi yang mengenaskan. Saat ditemukan, tubuh korban masih tersangkut persis di depan lokomotif dengan posisi tubuh tergantung dengan kepala terjepit besi.
Eko pun segera melaporkannya kepada petugas di stasiun tersebut yang kemudian diteruskan kepada petugas kepolisian setempat. Petugas yang datang ke lokasi kejadian selanjutnya mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas terdekat.
"Saat dilakukan identifikasi, kami tidak menemukan selembar identitas pun dalam diri korban. Dan saat ini, jasad korban berada di Puskesmas Kertasemaya," terang Kapolres Indramayu AKBP G. Pangarso Rahardjo Winarsadi, melalui Kapolsek Sukagumiwang AKP Arisman. (cip/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir, Kerugian Petani Capai Rp1,8 M
Redaktur : Tim Redaksi