Tersiksa Karena Suami Hiper-Seks, Penis Dipotong

Kamis, 18 April 2013 – 15:52 WIB
LOS ANGLES - Catherine Kieu Becker (50) harus duduk di kursi pesakitan pengadilan Los Angles. Penyebabnya, wanita itu tega memotong penis suaminya yang diidentifikasi dengan nama Glen (60) pada 11 Juli 2011 lalu.

Catherine Kieu Becker merasa tersiksa lantaran suaminya mengidap kelaian psikologis berupa Hiper-Seks dan sering memaksanya melakukan posisi seksual yang "menyakitkan".

Menurut pengacara Catherine Kieu Becker, Frank Bittar, kliennya menderita “trauma seumur hidup” karena masa kecilnya di Vietnam saat perang.

Setelah pindah ke California, dia menikah pertama pada 1984. Namun perkawinan itu tak langgeng dan bercerai pada 1997. “Dia tidak cemburu, tidak jahat, dan bukan orang yang kejam,” kata Frank Bittar seperti dilansir AFP, Kamis (18/4).

Pada tahun 2009, Kieu kembali menikah. "Suaminya seorang hiper-seksual yang menggunakan obat disfungsi ereksi dan memaksa dirinya melakukan posisi seksual yang “menyakitkan,” kata Frank lagi.

Di pengadilan itu, Glen menceritakan bahwa dirinya masih mengingat peristiwa yang sudah melumpuhkan keperkasaannya itu. Pada malam itu, Glen merasa dibius dan diikat di tempat tidur. Setelah membawa pisau dan memotong penisnya. Lalu melemparkan potongan itu ke tempat sampah.

“Saya merasakan saat dia memegang penis saya. Saya sangat kaget. Tiba-tiba saya merasakan sakit dan dia telah memotong penis saya dan membuangnya di bawah karpet dekat tempat tidur,” jelasnya.

“Tentu saja, saya tidak akan pernah melakukan seks lagi,” tambahnya.

Jika terbukti bersalah, Kieu bisa di penjara seumur hidup.(fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban H7N9 Tak Kontak Dengan Unggas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler