Tertinggi di Telepolling, Jokowi Diminta tak Terpancing

Senin, 03 Desember 2012 – 19:32 WIB
JAKARTA -- Euforia terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta membuat mantan walikota Solo itu disenangi masyarakat. Bahkan berdasarkan telepolling yang dilakukan Aliansi Pemuda Indonesia (API) Perubahan di 10 kota besar Indonesia, Jokowi berada di urutan teratas dengan perolehan skor 37 persen.

Jokowi unggul jauh dari tokoh parpol yang sebelumnya akan maju di Pilpres 2014. Mereka adalah Prabowo Subianto 10,3 persen, Jusuf Kalla 6,5 persen. Sementara Aburizal Bakrie 5,6 persen Megawati Soekarno Putri 2,7 persen dan Anas Urbaningrum 1,1 persen.

Direktur Eksekutif Politik Soekarno Hatta (IEPSH)  Hatta Taliwang berharap, hasil telepolling ini tidak dijadikan bahan bagi sekelompok orang untuk memunculkan nama Jokowi sebagai calon presiden 2014. Menurutnya, Jokowi masih harus membuktikan kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Intinya, jangan kita rusak potensi anak bangsa yang baik dengan menggoda Jokowi jadi calon presiden," kata Hatta Taliwang menyikapi hasil telepolling yang dirilis API Perubahan di Hotel Sahid Jaya Jakarta, Senin (3/12).

Hatta mengungkapkan, pekerjaan utama Jokowi saat ini adalah mengatasi banjir, macet, korupsi, meningkatkan kualitas perumahan rakyat dan lingkungan, serta membantu UKM melawan pesatnya pembangunan mall.

Sementara itu, Ketua Umum API Perubahan, Salman Dianda Anwar, membantah organisasinya akan menggoda Jokowi dalam pencapresan 2014 mendatang. "Karena nama dia (Jokowi) yang tertinggi, maka kami secara fair mengumumkan itu," terang Salman.

Ia juga membantah dibayar pihak tertentu untuk memunculkan nama Jokowi di Capres 2014. "Saya banyak mendapat SMS dan BBM yang menuding kalau kami akan mendukung Jokowi di Pilpres 2014. Kami nyatakan dengan tegas bahwa itu tidak benar. API Perubahan, konsisten mendorong pemuda untuk merebut kekuasaan lewat pilpres 2014," tegasnya.

Salman juga mengungkapkan, kerinduan orang soal sosok seperti Jokowi memang ada. "Tapi kita meminta, Jokowi menyelesaikan tugasnya di Jakarta, jangan langsung lompat ke pilpres," ungkap pria yang juga Wakil Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia. (abu/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanda Hamidah: Fisik Capres Bukan Barometer Utama

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler