Tertinggi Sepanjang Sejarah, Kopi Gayo Aceh Tembus Rp 115 Ribu per Kg di Pasar Global

Kamis, 09 Juni 2022 – 23:37 WIB
Kopi Gayo siap ekspor diproses di pabrik pengolahan kopi milik Koperasi Baburayan Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Foto: Kurnia Muhadi/Antara

jpnn.com, ACEH - Petani kopi di Aceh tengah berbahagia menikmati dampak harga kopi arabica Gayo yang terus melambung tinggi hingga menyentuh harga tertinggi sepanjang sejarah.

Eksportir kopi Gayo, Arniadi mengatakan saat ini kopi Gayo jenis green bean dry process (DP) di pasar global sudah mencapai harga Rp 110 ribu sampai Rp 115 ribu per kg dari harga tertinggi sebelumnya Rp 92 ribu.

BACA JUGA: 5 Efek Samping Minum Kopi Berlebihan, Nomor 4 Bikin Khawatir

Dia menjelaskan untuk harga kontrak grade 1 di daerah saja harganya sudah mencapai R p90 ribu per kg.

Arniadi menyebutkan harga kopi Gayo terus merangkak naik sejak setahun terakhir akibat dampak dari perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang melanda negara-negara penghasil kopi dunia, seperti Brasil, Kolombia, dan Mexico.

BACA JUGA: Sering Dibuang, Ini 3 Manfaat Ampas Kopi, Bikin Wanita Ketagihan

"Akibat dari cuaca ekstrem tahun lalu, negara-negara ini kehilangan sekitar 30 persen lahan perkebunan kopi mereka dan perlu waktu lama untuk pulih," ungkapnya.

Situasi tersebut kata dia menjadi keuntungan tersendiri bagi penjualan kopi Gayo di pasar global saat ini.

BACA JUGA: Jawara Sandiuno Tasikmalaya Latih Pelaku UMKM Membuat Kopi

Dia juga memprediksi panen kopi Gayo di Aceh Tengah dan Bener Meriah pada tahun ini akan terjadi lebih awal, yakni sekitar September 2022.

"Kami perkirakan harga kopi ini akan tetap bertahan pada musim panen nanti. Sekarang harga normal kopi gelondongan di tingkat petani mencapai Rp 150 ribu per kaleng, sebelumnya Rp 120 ribu per kaleng," sebutnya.

Armiadi mengatakan kondisi produksi kopi di Gayo saat ini juga berkurang, sehingga juga akan mempengaruhi kenaikan harga kopi Gayo di tingkat petani.

"Sekarang harga normal kopi gelondong di tingkat petani sudah naik menjadi Rp 150 ribu per kaleng. Namun di lapangan juga sudah ada yang membeli dengan harga Rp 165 ribu sampai Rp 170 ribu per kaleng," beber Armiadi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler