MALANG- Penipuan dengan modus menawarkan harga murah untuk perangkat elektronik terus terjadi. Salah satunya yakni Dian, 28 tahun, warga Desa Sitirejo, Wagir. Dia melapor ke Mapolres Malang Kota, karena uang Rp 12 juta miliknya lenyap setelah membeli BlackBerry Curve dan BlackBerry Dakota.
“Korban mengaku mentransfer uang tersebut, bulan lalu melalui ATM BRI Kawi,” tutur Kasubbag Humas Polres Malang Kota, AKP Dwiko Gunawan, Minggu (5/5).
Dipaparkan dia, awalnya korban menerima BlackBerry Messenger (BBM) dari seseorang yang mengaku bernama Gathan. Dia menawarkan tiga BlackBerry Curve dan Dakota berharga murah. Barang-barang tersebut, dijual hanya dengan harga Rp 9 juta.
Merasa mendapat smartphone berharga murah, tanpa pikir panjang, Dian langsung mengiyakan dan mengirimkan uang yang diminta melalui ATM BRI Kawi. Setelah uang ditransfer, beberapa hari kemudian, pelaku menghubunginya kembali dan menyuruh untuk mengirimkan kembali uang Rp 3 juta dengan alasan barang yang dikirimkan terlalu banyak. Masih tidak sadar, Dian kembali mengirimkan uang tersebut. “Namun hingga hari yang dijanjikan, barang yang kabarnya dikirim tidak kunjung datang,” tambahnya.
Beberapa kali dia berusaha menghubungi pelaku untuk menanyakan BlackBerry yang dipesan. Tetapi tetap saja tidak mendapat jawaban yang pasti. Merasa menjadi korban penipuan, dia pun melaporkan kejadian ini ke polisi. Dwiko mengatakan, anggota Satreskrim masih melakukan penyelidikan. “Masyarakat jangan mudah percaya atau tergiur dengan iklan promo yang harga murah. Yakinkan benar-benar identitas pengiklan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan agar terhindar dari penipuan dengan modus menggunakan teknologi informasi,” tegasnya.(mar)
“Korban mengaku mentransfer uang tersebut, bulan lalu melalui ATM BRI Kawi,” tutur Kasubbag Humas Polres Malang Kota, AKP Dwiko Gunawan, Minggu (5/5).
Dipaparkan dia, awalnya korban menerima BlackBerry Messenger (BBM) dari seseorang yang mengaku bernama Gathan. Dia menawarkan tiga BlackBerry Curve dan Dakota berharga murah. Barang-barang tersebut, dijual hanya dengan harga Rp 9 juta.
Merasa mendapat smartphone berharga murah, tanpa pikir panjang, Dian langsung mengiyakan dan mengirimkan uang yang diminta melalui ATM BRI Kawi. Setelah uang ditransfer, beberapa hari kemudian, pelaku menghubunginya kembali dan menyuruh untuk mengirimkan kembali uang Rp 3 juta dengan alasan barang yang dikirimkan terlalu banyak. Masih tidak sadar, Dian kembali mengirimkan uang tersebut. “Namun hingga hari yang dijanjikan, barang yang kabarnya dikirim tidak kunjung datang,” tambahnya.
Beberapa kali dia berusaha menghubungi pelaku untuk menanyakan BlackBerry yang dipesan. Tetapi tetap saja tidak mendapat jawaban yang pasti. Merasa menjadi korban penipuan, dia pun melaporkan kejadian ini ke polisi. Dwiko mengatakan, anggota Satreskrim masih melakukan penyelidikan. “Masyarakat jangan mudah percaya atau tergiur dengan iklan promo yang harga murah. Yakinkan benar-benar identitas pengiklan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan agar terhindar dari penipuan dengan modus menggunakan teknologi informasi,” tegasnya.(mar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua TKI Madura Selundupkan 10 Kg Sabu Lewat Batam
Redaktur : Tim Redaksi