Tertipu Investasi Bodong, Massa Amuk Kantor PT GAN

Kamis, 07 Juni 2012 – 04:43 WIB

TANGERANG - Merasa tertipu, lantaran uang investasi dibawa kabur. Ratusan anggota Multi Level Marketing (MLM) Gradasi mengamuk di rumah bos PT Gradasi Anak Negeri (GAN) berinisial SS yang berlokasi di Jalan Duta Raya, Perumahan Taman Cibodas, Blok H-1 No. 9, RT 02/07, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Rabu (6/6) malam. Mereka mempertanyakan uang yang mereka investasikan di perusahan tersebut.
    
Pantaun INDOPOS (JPNN Group) kedatangan ratusan warga yang juga anggota MLM Gradasi itu untuk meminta kejelasan investasi yang sudah disetorkan plus bunga 10 persen tapi diduga dibawa kabur oleh SS, salah satu petinggi perusahaan tersebut. Kedatangan warga pukul 18.00 yang berbondong-bondong mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Metro Tangerang dan TNI. Itu dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tapi rupanya kedatangan warga tidak bisa bertemu dengan satupun manajemen PT GAN. Akibatnya, sekitar pukul 20.00 warga yang marah mendobrak paksa pagar kantor investasi tersebut. Awalnya warga memecahkan kaca dan merusak pintu.  ”Kami hanya ingin meminta kejelasan nasib uang kami. Sebab PT Gradasi Anak Negeri berjanji memberikan pengembalian plus bunga 10 persen. Tapi hingga kini tersendat,” teriak salah satu anggota MLM.
    
Setelah berhasil mendobrak pintu pagar, ratusan anggota MLM Gradasi merengsek ke dalam rumah namun tapi tidak menemukan bos MLM tersebut. Empat brankas berukuran besar yang dicurigai tempat penyimpanan uang langsung diseret keluar beramai-ramai. Setelah dibuka paksa menggunakan linggis dan las listrik, ternyata di dalam 4 brankas itu tidak ada uang sama sekali.

Melainkan hanya jam dinding dan kartu nama. Emosi warga pun semakin meluap dan hendak melakukan aksi pengrusakan lebih jauh. Tapi berkat kesigapan petugas aksi itu bisa dicegah. Dengan pendekatan persuasif, akhirnya petugas membuat warga membubarkan diri secara tertib. Neng, salah satu anggota MLM Gradasi yang ditemui INDOPOS mengatakan kehadirannya bersama ratusan anggotan lainnya ingin mempertanyakan uang yang telah dia investasikan tiga bulan lalu.

”Kami datang karena pembagian bonus dari dana yang kita investasi ke perusahan investasi ini tersendat,” terang warga Jatiuwung ini. Neng mengaku menginvestasikan Rp 5 juta setelah ikut-ikutan. Dia menginvestasikan uangnya lantaran tertarikan dengan janji mendapat bonus dan bunga tinggi. Bahkan, bulan lalu Neng kembali menyerahkan investasi Rp 10 juta. ”Saya lagi apes. Uang saya Rp 15 juga hilang. Padahal saya belum pernah sekalipun mendapatkan bonus. Dengar informasi bos MLM Gradasi kabur,” cetusnya juga.

Neng juga mengatakan anggota MLM bukan hanya pedagang dan ibu rumah tangga, tapi juga beberapa aparat yang ikut menanamkan uangnya juga tertipu. Meskipun kehilangan uang Rp 15 juta, namun dia masih bersyukur. Lantaran ada seorang anggota yang menginvestasikan dananya hingga Rp 1,3 miliar. ”Orang itu pasti kehilangan uangnya juga. Karena bosnya kabur,” cetusnya lagi.
    
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Haryanto yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan hanya mengamankan lokasi PT GAN yang didatangi warga. ”Kami hanya mengamankan lokasi saja. Ada beberapa titik kantor MLM PT Gradasi Anak Negeri. Kasus dugaan penipuan ini sudah ditangani Polda Metro Jaya,” terangnya.  Dia juga mengatakan, kasus ini ditarik ke Polda Metro Jaya lantaran kasus dugaan investasi bodong ini terjadi di beberapa wilayah di Jabodetabek.
    
Kasus penipuan berkedok MLM dengan menghimpun dana masyarakat itu mirip dengan yang terjadi di Koperasi Langit Biru pimpinan Jaya Komara. 150 ribu anggota koperasi yang dananya dibawa kabur itu mengamuk dan merusak kantor koperasi yang berlokasi di Bukit Cicasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang beberapa hari lalu. Ratusan ribu warga itu mau menginvestasikan dananya karena diimingi bonus dan bunga yang besar. (gin)



Tips Hindari Investasi Bodong


1. Hati-hati penawaran investasi dengan janji imbal hasil tinggi di atas rata-rata pasar dalam jangka waktu yang relatif singkat.

2. Kroscek penawaran dari penjual investasi yang memaksa Anda membuat keputusan saat itu juga. Kroscek paling mudah bisa dilakukan dengan studi literatur melalui internet.

3. Perusahaan investasi penipu biasanya menunjukkan profil perusahaan yang profesional agar meyakinkan Anda. Tapi, bila perhatikan ada banyak kejanggalan. Seperti ketidakjelasan manajemen atau kinerja investasi.

4. Berhati-hatil ah bila menerima penawaran investasi dari perusahaan yang tidak mempunyai izin dari Bapepam-LK, Bappebti atau Bank Indonesia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pantau Lalu Lintas, Pemkot Tangerang Pasang 28 CCTV


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler