Tertutup Longsor, Jalan Penghubung Cianjur-Sukabumi Masih Terputus

Jumat, 05 November 2021 – 20:53 WIB
Bencana alam melanda enam titik di Kecamatan Takokak, Cianjur, Jawa Barat, salah satunya memutus jalan antardesa, sehingga aktivitas warga terhambat. Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

jpnn.com, CIANJUR - Jalan penghubung antardesa dan kabupaten di Cianjur, Jawa Barat, belum dapat dilalui kendaraan karena masih tertutup longsor yang terjadi beberapa hari lalu.

Selama satu pekan terakhir enam titik bencana alam terjadi di wilayah tersebut dan longsor terparah memutus jalan penghubung antardesa dan jalan antarkabupaten penghubung Cianjur-Sukabumi, tepatnya di Desa Sindangresmi dan Bungbangsari hingga saat ini masih dalam penanganan.

BACA JUGA: Vanessa Angel Terpental Keluar dari Dalam Mobil, Begini Analisis Pakar Safety

"Tercatat dari enam desa yang diterjang longsor, ada tiga desa yang terparah. Selain berdampak pada rumah dan sawah, bencana juga menyebabkan jalan penghubung antar desa dan antar kabupaten yang menghubungkan Cianjur-Sukabumi di Desa Bungbangsari, hingga saat ini masih terputus," kata Camat Takokak Budi Rahayu saat dihubungi, Jumat.

Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu alat berat setelah berkordinasi dengan dinas terkait dan BPBD Cianjur, namun masih digunakan untuk penanganan bencan alam di wilayah lain penghubung Cianjur dengan wilayah bagian selatan lainnya. Sehingga upaya menyingkirkan material longsor masih mengunakan alat seadanya.

BACA JUGA: Yang Ditunggu-tunggu Ribuan Guru Akhirnya Cair, Cek Rekening

Akibatnya untuk melakukan aktivitas perekonomian, warga terpaksa memilih jalan alternatif yang jarak tempuhnya lebih jauh, sehingga warga berharap penangan segera dilakukan karena untuk menyingkirkan material longsor yang cukup panjang dan tinggi, harus mengunakan alat berat.

Hingga saat ini, jalan utama antar desa dan kabupaten itu, tidak dapat dilalui kendaraan roda dua atau roda empat, meski upaya menyingkirkan meterial longsor terus dilakukan relawan, TNI/Polri dan warga sekitar, sejak beberapa hari terakhir.

"Sudah hampir tiga hari, upaya menyingkirkan material longsor terus dilakukan, agar jalan dapat dilalui kendaraan. Meski ada jalan alternatif, namun jaraknya cukup jauh karena memutar, kalau jalan utama kembali dibuka, aktifitas warga tidak akan terganggu," katanya.

Sementara penaganan bencana alam longsor dan banjir di empat desa lainnya, Cisujen, Sindangrahayu, Sindangresmi dan Cikawung, masih berjalan, dimana dua titik longsor disertai tanah amblas dan pergerakan tanah. Untuk longsor disertai tanah amblas dan pergerakan tanah terjadi di Desa Cikawung dan Cisujen.

"Kami sudah meminta warga untuk mengungsi, jika hujan turun deras dengan intesitas lebih dari dua jam. Akibat bencana alam di dua desa tersebut, 20 rumah rusak berat dan ratusan lainnya terancam karena pergerakan tanah dan jalan amblas terus meluas," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler